Menikmati Serabi Khas "Bumi" Surabaya
Jumat, 13 April 2012 9:02 WIB
Surabaya - Berwisata tak selamanya dilakukan dengan pelesir ke objek wisata tertentu melainkan cukup memberikan peluang bagi indera pengecap untuk mencicipi aneka kuliner.
Salah satunya jajanan lokal Serabi yang biasanya ditemui di berbagai sudut Kota Solo tapi kini bisa didapatkan di Hotel Bumi Surabaya.
"Walau dibuat oleh koki dari hotel bintang lima, konsumen tak perlu khawatir dengan harga karena harga jualnya sangat merakyat," kata seorang penikmat Serabi Khas Hotel Bumi Surabaya, Anggraenny P, di Surabaya.
Awalnya, perempuan yang doyan bepergian dari satu restoran ke rumah makan di Kota Pahlawan tersebut merasa heran saat menjumpai kuliner Serabi di hotel bintang lima.
"Bahkan, saya sempat ragu untuk membelinya karena umumnya segala makanan maupun minuman yang dijual di hotel bintang selalu mahal dan dikenakan tarif ++," ulasnya.
Akan tetapi, setelah datang ke gerainya, ia menjelaskan, cukup mengeluarkan dana Rp10.000 untuk menikmati satu buah Serabi dengan porsi lebih besar dibandingkan yang umumnya dijual di gerai lain.
"Untuk taburannya setiap pembeli bisa memilih sesuka hati," katanya.
Namun, tambah dia, sampai sekarang ia lebih menyukai memesan taburan campur keju nangka yang berisikan parutan keju dan potongan buah nangka sebagai pelengkap cita rasa.
"Terkait rasa Serabi tersebut, setiap kali menikmati penganan dari perpaduan antara tepung beras, terigu, santan, rasanya gurih. Bahkan, renyah saat mencoba tepi Serabi yang disajikan kering tapi lembut di isiannya," katanya.
Mengenai besaran penjualan Serabi, "Public Relation" Hotel Bumi Surabaya, Prima Soemarso, mengemukakan, setiap hari bisa menjual sebanyak 100 buah.
"Mayoritas pembeli makanan berbahan lokal itu masih berasal dari tamu domestik seperti Surabaya dan kota lainnya," imbuhnya.
Bahkan, lanjut dia, ada beberapa konsumen yang berstatus wisatawan mancanegara seiring banyak yang penasaran dengan rasa Serabi. Apalagi, di hotel yang tahun ini merenovasi sebagian kamar dan menata desain interior memang sengaja menugaskan kokinya untuk memasak di tempat.
"Dengan cara ini, para tamu bisa langsung melihat tiap tahap pembuatan Serabi kami," katanya.(*)