Pacitan, Jatim (ANTARA) - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pacitan, Jawa Timur selama beberapa jam pada Selasa (10/12) sore hingga Rabu (11/12) dini hari memicu pergerakan tanah di wilayah Kebonagung, sehingga menyebabkan sedikitnya delapan rumah warga rusak berat.
Bencana pergerakan tanah itu dilaporkan terjadi di Dusun Salam Desa Karanganyar, Kecamatan Kebonagung pada Selasa (10/12) malam. Akibatnya, delapan keluarga terpaksa diungsikan ke tempat aman.
"Kita telah memantau kondisi retakan pada struktur bangunan yang terdampak, mengevaluasi potensi kerugian serta menentukan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan guna mencegah risiko korban jiwa," ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggono, Rabu.
Sebagai langkah awal pihaknya memberikan bantuan darurat kepada warga, seperti kebutuhan logistik dan tempat tinggal sementara. Selanjutnya, berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengusulkan rencana relokasi ke pemerintah provinsi.
Delapan rumah yang terdampak adalah milik Sujito, Suryadi, Debi Maryanto, Sandiman, Tukiyat, Surani, Sugito, dan Susanto. Salah satu pemilik rumah, Sujito, mengungkapkan bahwa ia bersama keluarganya memilih meninggalkan rumah demi keselamatan.
“Ketika hujan deras malam itu, terdengar suara gemuruh yang membuat kami khawatir. Awalnya ingin tetap tinggal, tetapi demi keselamatan, kami akhirnya mengungsi ke rumah saudara,” tutur Sujito.
Sujito mengaku cemas akan kondisi rumahnya, terutama karena musim hujan diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan.
"Untuk sementara, kami tinggal di rumah tetangga. Tidak berani kembali karena takut risikonya lebih buruk," tambahnya.
Terkait kondisi hunian dan potensi terjadinya gerakan tanah susulan, BPBD Pacitan menetapkan delapan bangunan yang terdampak tidak layak huni. Warga diwajibkan mengungsi ke tempat aman.
Radite juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana serupa, mengingat curah hujan tinggi masih terjadi di wilayah Pacitan.