Madura Raya (ANTARA) - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sampang, Jawa Timur memperkuat sinergi dengan berbagai elemen masyarakat guna meredam konflik susulan setelah 'Insiden Ketepang' yang terjadi pada 17 November 2024.
"Langkah ini kami lakukan, agar situasi segera membaik dan pelaksanaan pilkada serentak di Sampang ini bisa berlangsung sesuai harapan," kata Penjabat Bupati Sampang Rudi Arifianto di sela-sela acara silaturrahim ke sejumlah pondok pesantren, Kamis.
Rudi mengatakan Insiden Ketapang telah menyebabkan situasi keamanan terganggu dan berpotensi memicu terjadinya peningkatan konflik yang lebih besar.
Oleh karena itu, para pimpinan daerah yang tergabung dalam Forkopimda melakukan aksi jemput bola dengan cara melakukan silaturrahim ke berbagai pondok pesantren dan tokoh agama di wilayah itu.
Pada Kamis (21/11) silaturrahim dilakukan di Pondok Pesantren (PP) Al Jawahir di Desa Jatra Timur, Kecamatan Sokobanah, serta Pondok Pesantren Miftahul Ulum Langgar Anyar di Desa Bira Tengah, Kecamatan Sokobanah.
Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono, Kejaksaan Negeri (Kajari) Fadilah Helmi, dan Komandan Kodim 0828/Sampang Letkol Czi Suprobo Harjo Subroto, nampak hadir di acara itu.
Kegiatan ini juga dihadiri Forkopimcam Banyuates dan Sokobanah, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari tim pemenangan pasangan calon nomor satu dan nomor dua yang akan bersaing memperebutkan dukungan masyarakat pada pelaksanaan pilkada yang akan digelar 27 November 2024.
"Jadi, kegiatan ini bertujuan mempererat sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, khususnya menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024," kata Rudi.
Dalam kesempatan itu Penjabat Bupati Sampang Rudi Arifiyanto menyampaikan harapannya agar pilkada berlangsung aman dan damai.
"Pesta demokrasi ini harus menjadi momen yang menggembirakan, bukan menjadi ajang yang panas dan merugikan. Mari kita jaga bersama kedamaian ini," ujar dia.
Kegiatan silaturahmi tersebut diharapkan dapat memperkuat kerukunan dan kerja sama, sehingga Pilkada di Sampang dapat berjalan dengan lancar, aman, dan penuh rasa persaudaraan.
Hal senada juga disampaikan Dandim 0828/Sampang Letkol Czi Suprobo Harjo Subroto.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing berita hoaks yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dan kerukunan antara kelompok masyarakat.
"Kami mohon dukungan para ulama untuk membantu memberikan pencerahan kepada masyarakat. Semangat kebersamaan ini harus terus dijaga, karena masyarakat Sampang terkenal ramah dan baik," katanya.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sampang Fadilah Helmi menyoroti pentingnya menjaga citra positif daerah di tingkat nasional.
"Sampang kerap menjadi bahan evaluasi di tingkat nasional. Mari kita tunjukkan bahwa Sampang mampu dikenal melalui prestasi dan suasana kondusif," katanya.
Sementara itu, Insiden Ketapang yang terjadi pada 17 November 2024 bermula saat H Slamet Junaidi (Calon Bupati Sampang nomor 2) berkunjung ke Padepokan Babussalam milik Kiai Mualif sekitar pukul 14:30 WIB.
Saudara Kiai Mualif, yakni Kiai Hamduddin yang mengetahui kegiatan itu tidak terima dengan kedatangan Calon Bupati H Slamet Junaidi, sehingga menggerakkan sekelompok orang untuk melakukan penghadangan hingga akhirnya terjadi pembacokan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia bernama Jimmy Sugito Putra.
Sebanyak tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dari insiden itu. Masing-masing bernama Moh Suaidi, Fendi Sranum dan Abdul Rohman.
Sementara itu, Pilkada 2024 di Kabupaten Sampang akan digelar di 1.344 TPS yang tersebar di 180 desa dan enam kelurahan pada 14 kecamatan dengan jumlah pemilih sebanyak 737.832 orang, terdiri atas 369.301 pemilih laki-laki dan 378.248 perempuan.
Ada dua pasangan calon yang berkontestasi, yakni K.H. Muhammad Bin Muafi Zaini-Abdullah Hidayat (Mandat) dengan nomor urut 1 dan Slamet Junaidi-Ahmad Mahfud (Jimad Sakteh) nomor urut 2.
Pasangan Mandat diusung delapan partai politik, yakni Partai Golkar, PPP, PAN, PDIP, Demokrat, PBB, PSI, dan Partai Hanura. Sedangkan pasangan Jimad Sakteh diusung enam partai politik, yakni Partai NasDem, Gerindra, PKB, Gelora, PKS, dan Partai Garuda.