Jakarta (ANTARA) -
"Tidak ada korban dalam aksi tawuran itu," kata salah satu warga, Syawal.
Menurut dia aksi tawuran antar warga Kebon Singkong dan Cipinang Jagal sudah empat kali terjadi selama sebulan terakhir.
"Tawuran ini sudah empat kali selama sebulan ini. Tawuran ini kerap terjadi pada pukul 03.30 WIB," ujarnya.
Syawal mengaku aksi tawuran antar warga itu memang beberapa kali terjadi dan sudah berlangsung lama.
"Sudah lama juga reda (tidak tawuran), eh mulai tawuran lagi. Kadang-kadang ada yang memanasi dulu, sehingga warga lain terpancing," kata Syawal.
Sebelumnya, tawuran serupa terjadi pada Senin malam (18/11) yang menyebabkan pos terpadu milik warga RW 01 Kebon Singkong hancur.
Bahkan, seorang remaja tewas tertabrak kereta saat terlibat tawuran di dekat perlintasan kereta di Jalan I Gusti Ngurah Rai pada Minggu (10/11).
Aparat kepolisian dari Polres Metro Jaktim pun mengaku akan memperketat pengamanan di kawasan itu agar tidak terjadi tawuran susulan.
"Kami akan melakukan penjagaan di wilayah tersebut," kata Kabag Ops Polres Metro Jaktim Rachmat Eko Mulyadi usai Rapat Koordinasi Penanganan Tawuran di Kantor Wali Kota Jaktim, pada Selasa (19/11).
Menurut dia, ada tiga Polsek yang dilibatkan mengingat kawasan itu merupakan wilayah perbatasan antara Duren Sawit, Pulogadung, dan Jatinegara.
Saat ini Polres Jakarta Timur dan Pemkot Jakarta Timur tengah mencari solusi untuk menyelesaikan tawuran yang berulang terjadi di Kebon Singkong.
"Iya, ini juga tadi kan lagi dicari solusi jalan keluar terhadap penyelesaian kasus tawuran yang terjadi di Kebon Singkong. Masih belum final ini ya, rencana-rencana kegiatannya," kata Eko.