Yayasan Arya Wiraraja: Terlalu Dini Evaluasi Rektor Unija
Sabtu, 24 Maret 2012 17:00 WIB
Sumenep - Pimpinan Yayasan Arya Wiraraja Sumenep yang menaungi Universitas Wiraraja menyatakan terlalu dini untuk mengevaluasi kinerja rektor setempat dengan kesimpulan telah gagal atau tidak berhasil.
"Saya minta adik-adik mahasiswa berpikir bijaksana dan tidak emosional dalam menilai kinerja Bu Alwiyah (Rektor Universitas Wiraraja). Beliau masih sekitar setahun menjabat sebagai rektor," ujar Ketua Yayasan Arya Wiraraja Sumenep, Kurniadi Wijaya di Sumenep, Jawa Timur, Sabtu.
Hal itu dikatakan Kurniadi menanggapi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa Universitas Wiraraja (Unija) dengan tuntutan rektor harus turun dari jabatannya.
"Tolong, mahasiswa jangan hanya berpola pikir pokoknya saja. Bu Alwiyah siap bertemu dan berdialog dengan mahasiswa terkait tuntutannya itu," ucapnya.
Secara internal, kata dia, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan tentang kinerja Alwiyah sebagai Rektor Unija, dengan alasan masih menjabat sekitar setahun.
"Kalau pun mau mengevaluasi sekarang, saya pikir itu terlalu dini jika kemudian dinyatakan telah gagal. Bu Alwiyah itu baru menjabat setahun," paparnya.
Kurniadi mengatakan, secara umum, pihaknya belum menemukan tindakan mencurigakan yang dilakukan Alwiyah dengan kedok Unija guna mengeruk keuntungan pribadi.
"Dalam laporan pengelolaan keuangan Unija pun, hingga sekarang semuanya masih wajar alias belum mencurigakan. Kami tidak mungkin bertindak terlalu jauh untuk menanggapi tuntutan mahasiswa, karena untuk sementara masih berjalan normal," ujarnya.
Ia juga mengemukakan, secara kelembagaan, pihaknya mempersilakan mahasiswa berdemo untuk memperjuangkan sesuatu demi perbaikan kampus.
"Kami tidak akan melarang mahasiswa demo. Namun, kalau pun harus ada demo, tidak boleh anarkis seperti merusak fasilitas maupun sampai mengganggu aktivitas kampus. Demo harus dilakukan secara damai," kata Kurniadi.
Dalam pekan ini, mahasiswa Unija Sumenep sudah dua kali berdemonstrasi menuntut rektor perguruan tinggi swasta tersebut turun dari jabatannya, yakni pada Kamis (22/3) dan Sabtu ini.
Pada Kamis, Rektor Unija Sumenep, Alwiyah sudah berusaha menemui dan siap berdialog dengan para pendemo.
Namun, permintaan Alwiyah untuk berdialog tidak digubris oleh para pendemo yang sebenarnya adalah mahasiswanya sendiri.
Alwiyah menyatakan tuntutan mahasiswa supaya dirinya mundur dari jabatannya sebagai Rektor Unija Sumenep sebagai sesuatu yang tidak mendasar.
Selain itu, Alwiyah, mengganggap demonstrasi yang dilakukan mahasiswanya guna menuntut dirinya turun dari jabatannya itu sebagai aksi salah alamat, dengan alasan dirinya diangkat oleh pengurus yayasan melalui surat keputusan (SK) secara resmi.
"Kalau mahasiswa menginginkan saya turun dari jabatan rektor, silakan ke yayasan," katanya, Kamis (22/3). (*)