Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menargetkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 mencapai 75 persen.
"Pada Pilkada tahun 2015 dan 2020, tingkat partisipasi pemilih masih di bawah 70 persen. Harapan kami, target kali ini bisa lebih tinggi," kata Ketua KPU Kabupaten Trenggalek, Istatiin Nafiah di Trenggalek, Senin.
Dengan begitu, target partisipasi tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan Pilkada pada tahun-tahun sebelumnya. Kendati dalam Pilkada kali ini hanya diikuti satu pasangan calon (pasangan calon tunggal).
Meskipun target partisipasi lebih tinggi, tingkat partisipasi Pilkada 2024 ini masih lebih rendah dibandingkan Pemilu 2024, yang mencatatkan angka partisipasi sebesar 81,94 persen, naik 1,56 persen dibandingkan 2019.
"Kami targetkan 70 hingga 75 persen, mengingat dua periode sebelumnya masih di bawah 70 persen," lanjut Iin, sapaan akrab Istatiin.
KPU Trenggalek telah melakukan sosialisasi secara masif untuk meningkatkan partisipasi pemilih, meskipun Pilkada 2024 hanya diikuti satu pasangan calon (paslon) tunggal, yang diprediksi dapat mempengaruhi angka partisipasi.
Sosialisasi ini dilakukan melalui berbagai saluran, seperti media sosial, pertemuan langsung, hingga penggunaan baliho dan spanduk di seluruh penjuru kabupaten.
"Kami telah melakukan sosialisasi mulai tingkat desa hingga kabupaten dan menyasar semua segmen masyarakat. Kami optimis angka partisipasi bisa tercapai," tambahnya.
Selain itu, KPU Trenggalek juga bekerja sama dengan organisasi masyarakat dan tokoh agama untuk mengedukasi warga mengenai pentingnya menyalurkan hak suara mereka dalam pilkada, meski hanya ada satu pasangan calon.
Masyarakat diingatkan bahwa partisipasi mereka tetap sangat penting untuk legitimasi hasil pemilu dan pembangunan daerah yang lebih baik.
Iin mengimbau masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya dan tidak golput, karena satu suara masyarakat akan menentukan arah pembangunan selama lima tahun ke depan.
"Gunakan hak suara Anda dan jangan golput. Meski hanya ada satu pasangan calon, partisipasi tetap krusial untuk memastikan demokrasi berjalan dengan baik," katanya.
Data menunjukkan bahwa pada Pilkada sebelumnya, partisipasi pemilih di Trenggalek cenderung meningkat di setiap periode, meski tidak selalu mencapai target.
Pada Pilkada 2015, partisipasi hanya tercatat sekitar 64 persen, sementara Pilkada 2020 naik menjadi 67 persen. KPUD Trenggalek optimistis, dengan berbagai langkah sosialisasi dan pembekalan kepada pemilih, angka tersebut dapat meningkat signifikan pada Pilkada 2024.
Tabel Alokasi Target Partisipasi Pemilih di Pilkada Trenggalek:
Tahun Target Partisipasi Pemilih Realisasi Partisipasi
2015 70% 64%
2020 70% 67%
2024 75% Target
Dengan demikian, meskipun Pilkada Trenggalek 2024 hanya diikuti satu pasangan calon, KPUD tetap berupaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih melalui berbagai strategi dan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat.