Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan bahwa korban yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), baik yang terluka maupun meninggal dunia, mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial.
"Sebagaimana yang sudah ada di dalam programnya Kemensos diberikan dukungan setiap yang wafat itu Rp15 juta sementara untuk yang luka, yang luka ringan itu Rp5 juta," kata Saifullah yang akrab disapa Gus Ipul saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta pada Rabu.
Gus Ipul menyampaikan, Wakil Mensos Agus Jabo Priyono bersama timnya saat ini sudah berada di sekitar lokasi bencana untuk meninjau langsung kondisi masyarakat di dekat Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Ia juga menyebutkan bahwa Kemensos telah menyiapkan tiga titik pengungsian serta menyiagakan lumbung sosial yang berada di Kabupaten Kupang, NTT untuk mempercepat distribusi bantuan darurat bagi korban bencana.
Baca juga: Mensos Gus Ipul target turunkan kemiskinan ekstrem 0 persen dalam 2 tahun
"(Bantuannya) Insya Allah menjangkau (pengungsi). Jadi kita tidak sendirian di sana ada pemerintah kabupaten, ada Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB, kemudian tentu ada TNI Polri, itu pasti terdepan," tuturnya.
Sebelumnya, erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada 3 November 2024 pukul 23.57 WITA. Letusan kali ini mengakibatkan peningkatan status gunung dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas).
Korban jiwa tercatat sebanyak 9 orang dan 63 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 31 orang mengalami luka berat dan 32 orang mengalami luka ringan.
Sebanyak 2.472 orang mengungsi ke tiga titik pengungsian terpusat, yakni di Desa Konga yang menampung 1.219 orang, Desa Bokang dengan 606 pengungsi, dan Hokeng dengan 647 pengungsi.
Selain pengungsian terpusat, terdapat juga pengungsian mandiri di rumah-rumah warga sekitar, yang jumlahnya masih dalam proses pendataan.