Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini yang merupakan mantan Wali Kota Surabaya bercerita keberaniannya menutup lokalisasi Dolly yang disertai ancaman fisik dan nonfisik usai konsolidasi dan melakukan safari politik di Kabupaten Jember.
Cagub Jatim yang akrab disapa Risma itu didampingi calon Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman yang akrab dipanggil Gus Firjaun usai konsolidasi Pilkada 2024 di Jember, Selasa.
"Sebetulnya yang saya tutup di Surabaya, bukan Dolly saja, Dolly yang terakhir dan terbesar. Ada enam lokalisasi di Surabaya yang ditutup satu persatu dan selama proses penutupan itu pihaknya harus menyiapkan bagaimana nanti mereka beralih pekerjaan," katanya di Jember.
Ia menjelaskan alasan menutup lokalisasi yang sudah melegenda di Kota Surabaya itu berawal dari temuan anak-anak dalam kasus trafficking, pelacuran anak, dan kondisi sosial yang saya tidak bisa jelaskan," tuturnya.
Ia mengatakan perilaku anak-anak yang sudah di luar kewajaran seperti orang dewasa, kemudian mengajak anak-anak di luar wilayah untuk melakukan hal itu, sehingga kalau dibiarkan tentu terjadi kerusakan moral pada anak-anak Surabaya dan itu yang ditakutkan Risma.
"Ketika kasus trafficking dibawa ke kepolisian, setelah saya telusuri, ternyata ada benang merah ke lokalisasi. Kemudian harus ditutup. Saya butuh persiapan-persiapan karena mereka pasti butuh untuk makan dan sebagainya," ucap mantan Menteri Sosial itu.
Kurang lebih satu minggu sebelum penutupan, Risma diundang oleh beberapa kiai, bahkan ada beberapa kiai datang menantang-nya, karena ragu dirinya bisa menutup Dolly.
"Ada sembilan kiai yang bertanya kepada saya, apakah berani menutup Dolly. Saya jawab saya berani, dan sudah saya siapkan semuanya karena saya dibantu TNI dan Polri," ungkapnya.
Risma juga menceritakan momen saat jelang penutupan karena dirinya menerima ancaman dan perlawanan, namun mantan Wali Kota Surabaya itu tak gentar dan terus melaksanakan untuk menutup kawasan lokalisasi terbesar di Surabaya itu.
"Kalau ancaman banyak sekali. Yang mau bunuh saya, keluarga saya. Bahkan secara fisik dan non-fisik, secara terang-terangan bukan hanya sekedar ancaman. Saya percaya pada keyakinan dan harus dilakukan karena harus dipertanggungjawabkan nanti di akhirat," ujarnya.
Risma akhirnya memimpin penutupan itu sendiri dan menyampaikan bahwa kalau punya keyakinan dan itu di jalan Allah SWT, maka tidak perlu takut karena Allah akan melindungi orang yang berada di jalan kebenaran.
Sementara Calon Wakil Bupati Jember M. Balya Firjaun Barlaman yang akrab dipanggil Gus Firjaun mengakui dirinya kaget mendengar bahwa Risma masih ada kaitan dengan KH Hasyim Asyari, dan menyatakan apresiasi atas keberanian Risma menutup lokalisasi Dolly.
"Beliau KH Hasyim Asyari memang sangat gigih dalam merebut kemerdekaan. Semangat panglima perang itu mengalir di Bu Risma, sehingga saya hormat sama keberanian beliau. Ketegasan menjalankan apa yang diyakini kebenarannya dan sekali melangkah terus melangkah," katanya.