Surabaya (ANTARA) - Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) melalui program pengabdian masyarakat berupaya meningkatkan kapasitas pengurus Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) salah satunya di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
"Edukasi ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian pesantren dalam pengelolaan kesehatan santri dan masyarakat sekitar," kata dosen UNUSA yang memimpin program pengabdian masyarakat, dr. Marselli Widya Lestari, dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Rabu.
Menurutnya, Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, mengoptimalkan peran Poskestren sebagai unit strategis dalam peningkatan kesehatan lingkungan pesantren.
Ia mengatakan kegiatan edukasi dan kaderisasi Poskestren yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pengurus pondok dan santri kader dalam hal perencanaan serta pengorganisasian.
Poskestren merupakan unit yang berada di bawah pengawasan puskesmas setempat dan memiliki tugas dalam edukasi, kaderisasi santri, serta pelaksanaan kegiatan kesehatan.
Melalui kegiatan ini, para pengurus diajarkan menyusun target strategis dan keberhasilan, yang diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan santri dan masyarakat sekitar secara berkelanjutan.
“Kegiatan ini diikuti oleh 40 santri dengan antusiasme tinggi. Mereka diberikan materi tentang manajemen Poskestren dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab,” katanya.
Hasil dari pengabdian masyarakat ini cukup signifikan, yaitu meningkatnya pemahaman santri tentang kesehatan sebesar 25,6 persen.
"Dengan adanya peningkatan pengetahuan ini, diharapkan pengurus Poskestren dapat lebih mandiri dalam mengelola unit kesehatan di pesantren secara optimal," ujarnya.
Penguatan Poskestren di lingkungan pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin ini menjadi contoh nyata sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan pesantren dalam menciptakan ekosistem kesehatan yang mandiri dan berkelanjutan.