Bojonegoro tidak Berencana Berhentikan 3.905 GTT
Kamis, 8 Maret 2012 7:32 WIB
Bojonegoro - Dinas Pendidikan (Diknas) Bojonegoro tidak memiliki rencana memberhentikan 3.905 guru tidak tetap (GTT) di sekolah negeri dengan mempertimbangkan kebutuhan guru di wilayah setempat, masih kurang.
"Keberadaan GTT masih dibutuhkan, untuk mengganti guru yang pensiun," kata Kepala Diknas Bojonegoro, Husnul Khuluq, Kamis.
Ia menyebutkan, guru negeri mulai SDN, hingga SLTA yang memasuki pensiun, pada 2012 ini, berkisar 200 guru. Namun, pada tahun ini, tidak ada formasi tambahan guru baru melalui tes calon pengawai negeri sipil (CPNS).
"Dengan tidak ada tambahan guru baru, keberadaan GTT tetap dibutuhkan," katanya, menegaskan.
Menurut dia, dari 3.905 GTT mulai TK, SDN hingga SLTA itu, di antaranya 3.456 GTT yang sudah memiliki nomur unik pendidikan dan tenaga kependidikan (NUPTK) dari Pemerintah Pusat sebanyak 3.456 GTT dan sebanyak 449 GTT belum memiliki NUPTK.
Lebih lanjut dijelaskan, di Bojonegoro, tercatat sebanyak 7.301 guru negeri mulai TK hingga SLTA, namun belum bisa mencukupi, jumlah ideal guru, dalam melaksanakan proses belajar mengajar di sekolahan yang ada.
"Yang jelas, kebutuhan guru di Bojonegoro masih kurang," ucapnya, tanpa merinci jumlah kekurangan tenaga pendidik di kota "ledre" itu.
Namun, lanjutnya, pihaknya, akan mendistribusikan sebanyak 196 guru SD, SMP dan SLTA, yang mengelompok di perkotaan, ke sejumlah sekolahan di kecamatan dan desa yang masih kekurangan guru.
Lebih lanjut dijelasnya, sebagai usaha mencukupi kebutuhan guru, juga ditempuh dengan cara mengusulkan sebanyak 1.690 GTT, di dalam daftar tenaga honorer K 2, kepada Pemerintah Pusat.
"Dengan masuknya sebanyak 1.690 GTT di dalam data, selanjutnya bisa diproses diangkat menjadi PNS," jelasnya. (*).