Surabaya (ANTARA) - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, menyatakan keprihatinannya atas kondisi pedagang yang dinilai tidak layak saat melakukan kunjungan ke Pasar Yamuri, Surabaya, Selasa.
“Belum ada solusi yang memanusiakan para pedagang setelah pasar dibongkar. Akibatnya, mereka terpaksa menggunakan sarana jalan untuk berjualan, yang jelas-jelas tidak layak,” ujar Luluk yang diusung PKB ini.
Menurutnya pembukaan lapak di pinggir jalan tidak hanya mengganggu lalu lintas tetapi juga mengancam kelangsungan usaha mereka.
Pasar Yamuri yang sebelumnya menjadi pusat ekonomi bagi warga setempat, menurut Luluk berubah menjadi area yang tak teratur, dengan pedagang berjualan di pinggir jalan dan trotoar.
Kondisi ini, lanjutnya, tidak hanya mengancam kesejahteraan para pedagang tetapi juga merugikan masyarakat yang menjadi konsumen setia pasar tersebut.
Luluk menekankan bahwa pemimpin harus memberikan perhatian tidak hanya pada elit-elit politik atau sektor-sektor besar, tetapi juga masyarakat akar rumput seperti pedagang pasar.
“Kami hadir bukan hanya untuk elit-elit, tetapi juga untuk masyarakat kecil yang terdampak kebijakan tanpa solusi. Pedagang pasar ini membutuhkan dukungan nyata dari pemerintah,” ujarnya.
Sebagai informasi, untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berkontestasi pada Pilkada Jatim 2024 ada tiga pasangan calon yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).
Berdasarkan jadwal, pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 berlangsung pada 27 November dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada 27 November hingga 16 Desember 2024.
Cagub Luluk prihatin kondisi pedagang di pasar Yamuri Surabaya
Selasa, 22 Oktober 2024 14:17 WIB
Belum ada solusi yang memanusiakan para pedagang setelah pasar dibongkar. Akibatnya, mereka terpaksa menggunakan sarana jalan untuk berjualan, yang jelas-jelas tidak layak