Emil saat mengunjungi pabrik kerupuk udang kering Dua Onta, di Krian, Sidoarjo, Rabu, menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan dan daya saing industri menengah yang telah menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Ini adalah contoh di industri kelas menengah, yang jumlahnya di atas 20.000 se-Jawa Timur, dan masing-masing mempekerjakan 50 sampai 100 orang,” kata Emil.
Pabrik tersebut, ujar Emil lagi, menjadi salah satu tulang punggung terpenting industri di Jatim yang menyumbang hampir 30 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim.
Emil memuji pabrik Dua Onta yang telah berkembang pesat, berkat penerapan teknologi dan inovasi dalam proses produksi. Pabrik ini berhasil meningkatkan kapasitas produksinya dari 3 kuintal menjadi 10 ton per hari, dan mampu memasarkan produknya hingga luar pulau.
“Proses produksinya sudah menggunakan teknologi tepat guna, dan mereka juga mampu menangkap bahan baku baru yang meningkatkan kualitas rasa,” kata Emil.
Ia menambahkan bahwa IKM seperti ini harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, agar tetap berdaya saing di pasar nasional dan internasional.
Salah satu karyawan pabrik, Imam, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan Emil. Ia berharap Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dapat terus melanjutkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Jatim.
“Terima kasih, Pak Emil sudah menyapa kami para pekerja di sini. Semoga Bu Khofifah dan Pak Emil bisa terus menyejahterakan masyarakat Jawa Timur,” katanya.
Pemilik pabrik, Ali, bersama istrinya, Nanik, juga berharap perhatian pemerintah terhadap industri kecil menengah seperti miliknya tidak berhenti di sini.
“Kami senang, Pak Emil sudah perhatian terhadap industri seperti kami. Harapannya, perhatian seperti ini harus terus dilakukan agar kami terus mendapat dukungan dari pemerintah ke depannya,” ujar Ali.
Kunjungan ini mempertegas visi Emil untuk mendukung pertumbuhan IKM sebagai motor penggerak ekonomi Jatim, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga stabilitas ekonomi di tengah persaingan global.