Kediri (ANTARA) - Dua pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kediri saling adu program dalam kampanye Pilkada 2024.
Untuk pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kediri nomor urut 1 Deny Widyanarko - Mudawamah mempunyai program unggulan yakni pemanfaatan program pembangunan dusun senilai Rp300 juta-Rp500 juta per dusun per tahun.
"Program tersebut bisa digunakan untuk aspek infrastruktur, peningkatan ekonomi, hingga dari aspek pertanian hingga perikanan," katanya di Kediri.
Ia menjelaskan bahwa program pembangunan dusun ini dalam realisasinya hanya membutuhkan 10 persen dari jumlah APBD yang dimiliki oleh Kabupaten Kediri yang senilai Rp3,6 triliun, sehingga dikalkulasi pengeluarannya hanya membutuhkan kurang lebih Rp352 miliar.
"Jadi penyerapan anggarannya sangat kecil, dan APBD masih akan tersisa banyak untuk digunakan untuk program-program maupun kebutuhan lainnya untuk menjadikan Kediri lebih maju dan hebat," kata Deny.
Pihaknya juga membuat kontrak politik dengan warga, bersedia mengundurkan diri dari jabatan Bupati Kediri apabila dirinya gagal mewujudkan program pembangunan dusun sebesar Rp300 juta-Rp500 juta per dusun per tahun selama dua tahun bekerja.
"Bentuk wujud komitmen saya, bahwa saat saya nanti menjabat sebagai Bupati Kediri, di mana dalam kurun waktu dua tahun itu saya akan menganggarkan program pembangunan dusun. Bila mana dalam dua tahun masa jabatan saya, saya tidak bisa menganggarkan program pembangunan itu, saya akan mengundurkan diri sebagai Bupati Kediri," kata Deny.
Selain itu, ia juga mempunyai program program pembangunan RT Rp3-5 juta/RT/tahun, pendidikan gratis SD/MI, SMP/MTs, bantuan SPP bagi SMA/MA/SMK, beasiswa para santri dan mahasiswa berprestasi, termasuk pelayanan kesehatan gratis dan sejumlah program lainnya.
Sedangkan untuk pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Kediri nomor urut 2 Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa mengaku mempunyai banyak program untuk masyarakat, salah satunya menyamakan frekuensi dan persepsi dengan kebijakan pemerintah pusat dengan memberikan program makan siang bergizi untuk anak-anak.
Dhito, sapaan akrab Hanindhito Himawan Pramana mengatakan tahun 2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi. Jumlah penduduk usia 20-35 tahun akan lebih banyak. Bonus demografi tersebut bisa menjadi keuntungan, bisa juga menjadi bencana jika tidak dipersiapkan.
Hal itulah yang menjadi perhatian dari presiden terpilih Prabowo Subianto untuk mencegah kasus stunting pada anak dengan program pemberian makanan bergizi gratis bagi pelajar.
"Untuk itulah digagas program makan siang bergizi, dan telah kita lakukan uji coba. Kalau saya diberi mandat, awal akan kita berikan untuk 30.000 anak tingkat PAUD," katanya.
Selain program makan bergizi gratis, pihaknya juga tetap membuat program yang menjadi kebutuhan dasar yakni infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan sosial.
Menurut dia, tantangan yang akan dihadapi pemerintahan ke depan jauh lebih banyak. Salah satunya dengan adanya bandara, pemerintah daerah harus benar-benar menyiapkan supaya masyarakatnya tidak hanya menjadi penonton.
"Kepentingan kami cuma satu bagaimana caranya Kabupaten Kediri ini lima tahun ke depan kembali ke era kejayaan, seperti (saat) era kerajaan Airlangga dulu kita jadi episentrum di Jawa Timur," kata dia.
Ketua KPU Kabupaten Kediri Nanang Qosim mengatakan KPU memberikan jadwal untuk kampanye bagi dua pasangan calon yang maju dalam Pilkada 2024.
"Sesuai dengan jadwal, masa kampanye digelar hingga 23 November 2024," kata Nanang. (*)