Moskow (ANTARA) - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengecam penembakan oleh militer Israel terhadap posisi yang diketahui sebagai markas pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, menyatakan bahwa tindakan tersebut "tidak dapat dibenarkan."
Sebelumnya pada hari itu, Al Jazeera melaporkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang menara pengawas di fasilitas Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).
Media mengklaim bahwa IDF membahayakan para penjaga perdamaian dengan menempatkan pasukannya di dekat misi PBB selama operasi darat Israel melawan gerakan Hizbullah, Lebanon.
"Sebuah garis lain telah dilanggar dengan berbahaya di Lebanon: penembakan IDF terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB yang posisinya telah diketahui," kata Borrell di platform X.
"Kami mengecam tindakan yang tidak dapat diterima ini, yang tidak memiliki pembenaran. Uni Eropa menegaskan kembali dukungannya penuh terhadap UNIFIL, misi yang diberi mandat oleh Dewan Keamanan PBB, serta pasukannya," ujar Borrell menambahkan.
Sejak 1 Oktober, Israel telah melancarkan operasi darat melawan pasukan Hizbullah di Lebanon selatan sambil terus melakukan serangan udara.
Meskipun mengalami kerugian, Hizbullah terus melawan pasukan Israel di darat dan meluncurkan roket melintasi perbatasan.
Israel menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah menciptakan kondisi yang memungkinkan kembalinya 60.000 warga Israel yang melarikan diri akibat penembakan di wilayah utara.
Sumber: Sputnik-OANA