Polisi Selidiki Lift Macet di Empire Surabaya
Minggu, 26 Februari 2012 16:35 WIB
Surabaya - Kepolisian Sektor Kota Genteng menyelidiki macetnya lift di Empire Palace, Kota Surabaya, yang menyebabkan 17 orang terjebak di dalam lift selama dua jam, Minggu.
Kapolsek Genteng Kompol Budi Santoso mengatakan pihaknya kini sedang menyelidiki macetnya lift Empire dengan memintai keterangan pihak manajemen Empire Palace.
"Kami akan meminta keterangan operator, teknisi, petugas keamanan serta manajemen Empire Palace. Termasuk juga kontraktornya kita mintai keterangan," katanya.
Menurut dia, dari informasi yang didapat dari manajemen, bahwa lift tersebut sebenarnya tidak dioperasionalkan dan masih dalam perbaikan. Sayangnya, lanjut dia, lift tersebut masih digunakan untuk umum. "Ini yang akan kita telusuri," ujarnya.
Namun demikian, lanjut dia, pihaknya belum bisa menyimpulkan apa penyebab macetnya lift tersebut. "Kita akan mencari siapa yang mengoperasionalkan. Kita juga akan menayakan ke manajemen tentang SOP-nya (standar operasional prosedur)," katanya.
Selain itu, lanjut dia, polisi juga menyarankan ke pihak manajemen, agar disiapkan petugas medis maupun pemadam kebakaran ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti kasus pada saat ini.
"Kami berharap hal ini tidak terulang lagi. Apalagi sampai akan menimbulkan korban jiwa," katanya.
Informasi yang diperoleh ANTARA menyebutkan lift di Empire Palace sempat macet sekitar pukul 10.00 WIB sehingga mengkibat 17 pengunjung terjebak di dalamnya. Beberapa saat kemudian, "air conditioning" (AC) dalam lift juga mati.
Beberapa orang yang terjebak berusaha memencet tombol darurat dan telepon. Namun karena tidak membuahkan hasil apa-apa, belasan orang tersebut akhirnya hanya mampu berdiri dan diam saja.
Setelah 2 jam terjebak di dalam lift Empire Palace, 17 orang itu akhirnya berhasil dievakuasi. Usaha membuka lift secara paksa tidak ada hasilnya, akhirnya teknisi membuatkan lubang berukuran 60x40 cm tepat di atas lift. Setelah berhasil membuat lubang, akhirnya para korban bisa dievakuasi.