Surabaya (ANTARA) - Ulama muda dari keluarga besar Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Muhammad Dzannuroin Aldivano yang akrab disapa Gus Ivan, berharap Santri genZi harus mampu menjadi penggerak perubahan di era digital.
"Santri GenZI harus mampu mempertahankan nilai-nilai keislaman sambil terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman," katanya dalam Majelis Subuh GenZI (MSG) di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Minggu.
Dalam MSG menyambut Hari Santri Nasional 2024 yang diadakan Remaja Masjid dan GenZI (Remas GenZI), cucu KH Hadzik (putra KHM Hasyim Asy'ari) itu menjelaskan peran penting santri itu telah terbukti dalam sejarah pembangunan bangsa dan agama.
"Karena itu, Santri GenZI harus terus berkomitmen dalam menuntut ilmu dan mengembangkan diri sesuai ajaran Islam," kata Gus Ivan dalam acara bertema "Bangga Jadi Santri" yang diawali dengan Shalat Subuh berjamaah, khataman Al-Quran, dan istighotsah.
Menurut Gus Ivan, generasi Z memiliki peran yang signifikan. "Hari Santri tidak hanya menjadi refleksi masa lalu, tetapi juga harus menjadi optimisme terhadap masa depan pendidikan Islam di era digital," katanya.
Gus Ivan mengapresiasi Masjid Al Akbar Surabaya yang berhasil menjadi tempat yang menginspirasi dan memperkuat semangat keislaman di kalangan generasi muda.