Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI) berharap Jawa Timur menjadi penggerak yang dicanangkan oleh PB IPSI untuk melakukan transformasi digital, promosi dan mempertahankan persatuan serta kesatuan menuju ajang Olimpiade 2036.
Wakil Ketua Umum PB IPSI Muchamad Nabil Haroen saat membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) IPSI Jawa Timur, di gedung Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim, Sabtu mengatakan pencak silat, sebagai warisan budaya bangsa, harus mampu mengikuti transformasi digital.
"Sesuai pesan Ketum PB IPSI Bapak Prabowo Subianto, sebagai insan pencak silat harus memanfaatkan teknologi untuk melatih para atlet, mengembangkan strategi dan yang terpenting memperkenalkan pencak silat kepada generasi muda serta masyarakat global menuju Olimpiade 2036," ujar
Gus Nabil, sapaan akrabnya, juga mengingatkan, jangan sampai pencak silat tertinggal oleh cabang olahraga lainnya yang telah melakukan inovasi-inovasi terkini untuk bersaing di kancah Internasional.
Wakil Ketua Umum PB IPSI Muchamad Nabil Haroen saat membuka Musyawarah Provinsi (Musprov) IPSI Jawa Timur, di gedung Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim, Sabtu mengatakan pencak silat, sebagai warisan budaya bangsa, harus mampu mengikuti transformasi digital.
"Sesuai pesan Ketum PB IPSI Bapak Prabowo Subianto, sebagai insan pencak silat harus memanfaatkan teknologi untuk melatih para atlet, mengembangkan strategi dan yang terpenting memperkenalkan pencak silat kepada generasi muda serta masyarakat global menuju Olimpiade 2036," ujar
Gus Nabil, sapaan akrabnya, juga mengingatkan, jangan sampai pencak silat tertinggal oleh cabang olahraga lainnya yang telah melakukan inovasi-inovasi terkini untuk bersaing di kancah Internasional.
"Mari gunakan teknologi untuk melahirkan inovasi baru dalam pelatihan, kompetisi, dan promosi pencak silat. Apalagi, kita punya mimpi besar Olimpiade 2036," katanya.
Selain itu, yang tidak kalah penting, kata dia, ialah persatuan dan kesatuan yang harus terus dipupuk agar semua insan pencak silat di Indonesia ini tetap guyub dan rukun, seperti halnya tema Musprov IPSI Jatim, "IPSI Jatim guyub rukun bersatu prestasi maju".
"Saya suka dengan tema ini, karena setiap perguruan memiliki keunikan masing-masing, tetapi ingat, di atas semua itu, kita berdiri di bawah satu bendera, yaitu bendera pencak silat Indonesia. Jawa Timur, sebagai salah satu pusat pencak silat terbesar di Indonesia, memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga persatuan ini," ucap Gus Nabil.
Oleh karena itu, menurut Gus Nabil, dengan adanya Musprov ke-15 IPSI Jatim, merupakan momentum penting untuk merumuskan program kerja yang inovatif untuk memajukan pencak silat di Jawa Timur.
"Semuanya harus merumuskan program kerja yang inovatif dan memilih pemimpin yang kompeten, yang punya visi besar untuk memajukan pencak silat Jawa Timur. Pemimpin yang mampu menjaga persatuan dan kerukunan, sekaligus mampu membawa pencak silat ke panggung dunia. Mari bersama-sama mewujudkan pencak silat menuju Olimpiade 2036," tuturnya.