Surabaya (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Jatim) mencetak ratusan penjahit tuna rungu melalui program pelatihan keterampilan di Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Rungu Wicara (UPT RSBRW).
"Kami mendatangkan pelatih dari Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau BLK Disnakertrans Jatim," kata Kepala UPT RSBRW Dinsos Jatim Sri Mariyani saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat.
UPT yang berpusat di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, ini sejak tahun 2009 memberikan pelayanan keterampilan pokok, antara lain penjahitan, bordir dan sulam bagi penyandang disabilitas tuna rungu wicara.
Selain itu mendapatkan pelayanan keterampilan pendukung, seperti tata boga, salon, membatik dan kerajinan tangan.
UPT RSBRW setiap tahun membuka kuota pelayanan tersebut untuk 60 orang penyandang disabilitas tuna rungu wicara, rentang usia mulai dari 15 hingga 30 tahun se- Jawa Timur, dengan masa pelatihan selama dua tahun.
Tercatat hingga kini telah meluluskan sebanyak 384 penjahit yang mayoritas telah terserap di industri konveksi.
Karya-karya konveksi dari para penyandang disabilitas tuna rungu wicara yang saat ini sedang mengikuti pelatihan, dipamerkan di Jatim Fest, yang berlangsung di Surabaya pada 2-6 Oktober 2024.
Bagi Sri Mariyani, keikutsertaan anak-anak binaannya di Jatim Fest 2024, sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur, yang paling utama adalah untuk mengenalkan produk ke masyarakat.
"Banyak yang pesan, tapi kalau dalam jumlah besar tentu kami masih belum bisa memenuhi. Karena anak-anak ini juga masih belajar dan masih banyak yang harus dipelajari untuk bekal setelah lulus nanti," ujarnya.
Sri Mariyani mengatakan kerja sama dengan Disnakertrans Jatim sekaligus untuk menjembatani dengan perusahaan-perusahaan konveksi yang membutuhkan.
"Sehingga anak-anak binaan lulusan UPT RSBRW Dinsos Jatim dapat langsung terserap industri," ucapnya.