Jakarta (ANTARA) - Dokter mengemukakan perlunya pengaturan aktivitas untuk menghindari heatstroke atau serangan panas pada saat cuaca panas.
"Serangan panas dapat terjadi dalam waktu kurang dari satu jam ketika seseorang melakukan aktivitas berat selama hari yang panas. Ketika sudah merasa panas atau pusing, hentikan aktivitas dan istirahat lah di tempat yang sejuk," kata dr. Faisal Parlindungan Sp.PD KR dari Rumah Sakit Universitas Indonesia.
"Jika memungkinkan, hindari aktivitas fisik berat saat cuaca paling panas," katanya kepada ANTARA pada Rabu.
Orang yang harus melakukan kegiatan di luar ruangan pada saat cuaca panas disarankan untuk mencukupkan istirahat sebelum beraktivitas agar tidak kelelahan serta menempelkan kain basah pada dahi atau leher untuk mengurangi efek panas jika perlu.
Dokter Faisal menyampaikan bahwa paparan panas bisa menyebabkan serangan panas. Paparan panas dalam waktu singkat juga berhubungan dengan peningkatan aktivitas peradangan serta menurunnya jumlah sel imun tubuh yang bertugas melawan infeksi.
Kondisi yang demikian membuat orang menjadi lebih rentan terhadap infeksi ketika cuaca sedang panas.
Menurut dr. Faisal, cuaca panas dapat memicu kerentanan terhadap gangguan kesehatan ringan seperti edema, ruam, dan kram serta masalah yang lebih parah seperti kelelahan dan serangan panas.
Dokter Faisal mengemukakan pentingnya pemenuhan kebutuhan cairan tubuh guna menekan kerentanan terhadap penyakit selama cuaca panas.
"Pastikan untuk minum banyak air, bahkan sebelum merasa haus. Air kelapa atau minuman elektrolit juga dapat membantu," katanya.
Ia menambahkan, makan buah kaya air seperti semangka, jeruk, dan mentimun juga dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Selain itu, ia mengatakan, saat cuaca panas sebaiknya mengenakan pakaian yang longgar, ringan, dan mudah menyerap keringat serta menggunakan payung ketika berada di luar ruangan.
Atur aktivitas agar terhindar dari heatstroke saat cuaca panas
Rabu, 25 September 2024 15:27 WIB