Malang Raya (ANTARA) - Kepala Operasional UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang Anang Yuwono menyatakan bahwa upaya pemadaman api pada peristiwa kebakaran di Pasar Comboran atau Pasar Baru Barat, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat malam sempat terkendala hembusan angin kencang.
Anang di Kota Malang, menyatakan bahwa kebakaran terjadi di lantai dua dan tiga bangunan pasar. Angin yang berhembus kencang, menyebabkan api cepat membesar.
"Ada hembusan angin yang kencang dan api membesar, kemudian kendala listrik," kata Anang.
Karena itu, lanjutnya, ketika upaya pemadaman dilakukan, aliran listrik di pasar tersebut langsung dipadamkan, termasuk kawasan yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Kami membutuhkan waktu untuk naik karena tidak didukung unit tempur, kami belum punya bronto skylift seperti di Surabaya dan Batu, pakai manual. Kami juga harus ambil selang di tempat yang gelap ini membutuhkan waktu," ucapnya.
Tak hanya itu, petugas juga menemukan banyak benda yang mudah terbakar di lantai dua dan tiga pasar tersebut, seperti pakaian, perabotan rumah tangga, dan sepatu.
Benda-benda tersebut pada akhirnya memberikan akses pada perluasan jalur api.
Dia masih belum bisa memastikan titik awal kemunculan api, akan tetapi dari hasil pengecekan petugas yang melakukan pemadaman di dalam bangunan pasar, dugaan sementara kebakaran berawal dari lantai dua.
"Dugaan awal di lantai dua tetapi tetapi api tidak turun ke bawah justru ke atas. Kalau penyebab kami belum tahu," katanya.
Sebelumnya, Pasar Comboran yang berlokasi di wilayah Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur mengalami kebakaran, pada Jumat malam.
Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Api terlihat berkobar di bagian lantai dua bangunan pasar tersebut, asap berwarna hitam mengepul di udara.
Kondisi di sekitaran lokasi juga gelap gulita, lampu penerangan di tepi jalan maupun perkampungan padam total.