Pamekasan Alokasikan Perbaikan Jalan Rusak Rp34,4 Miliar
Kamis, 9 Februari 2012 19:14 WIB
Pamekasan - Pemerintah Kabupaten Pamekasan mengalokasikan anggaran perbaikan jalan rusak sebesar Rp34,4 miliar dalam APBD 2012.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Pamekasan, Totok Suhartono, Kamis, menjelaskan, anggaran sebesar itu bersumber dari Badan Keuangan Provinsi, dana alokasi umum dan APBD Pemkab Pamekasan.
"Alokasi dari BK Provinsi sebesar Rp20 miliar, sedangkan DAU sebesar Rp12 miliar dan dari APBD Rp2,4 miliar," kata Totok.
Menurut dia, anggaran sebesar itu, diperkirakan tidak akan cukup, mengingat jalan rusak di Pamekasan yang membutuhkan perbaikan tidak sedikit.
Untuk jalan kabupaten saja, dengan kondisi rusak berat mencapai 26 kilometer, rusak ringan 76 kilometer dari total panjang jalan 512,39 kilometer.
Disamping itu, ada juga akses jalan kabupaten yang sampai saat saat ini masih berbatu dan belum diaspal.
Menurut Totok Suhartono, di Pamekasan jalan kabupaten yang bertanah sekitar 4,5 kilometer dan jalan berbatu mencapai 8,55 kilometer.
"Sementara jalan yang baik menurut cacatan kami sepanjang 79 kilometer," katanya menjelaskan.
Totok menambahkan, jenis jalan rusak, seperti rusak ringan, berat dan jalan berbatu dan belum diaspal tersebut belum termasuk jalan desa.
"Makanya kami perkiraan dana sebesar itu belum cukup untuk melakukan perbaikan, karena dana Rp34,4 miliar itu, termasuk dengan biaya pemeliharaan," katanya menjelaskan.
Salah satu jalan rusak parah dan sempat menuai protes warga dengan cara menanam pohon pihak di tengah jalan adalah jalan penghubungan antara Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Sampang, yakni di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan.
Puluhan warga, Kamis, melakukan aksi tanam pohon pisang di tengah jalan rusak itu dan menutup akses jalan hingga dua jam.
Aksi tersebut dilakukan warga, karena sejak enam tahun lalu, jalan itu rusak, namun hingga kini belum diperbaiki. Padahal, jalan penghubung antara Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Sampang tersebut merupakan jalan satu-satunya yang digunakan warga setempat.
"Itu sebenarnya sudah kami anggarkan, dan lelang proyek telah kami laksanakan dengan besaran anggaran senilai Rp500 juta," kata Totok Suhartono menambahkan. (*)