Malang Raya (ANTARA) - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Airlangga Dr. Suko Widodo mengatakan Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah masih sulit bersaing dengan Khofifah Indar Parawansa di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024.
Suko di Kota Malang, Jawa Timur, Senin menyatakan jika secara head to head pendukung Khofifah masih unggul dari Risma maupun Luluk, salah satunya punya latar belakang sebagai warga Nahdlatul Ulama.
"Dia punya simpatisan dari Nadhlatul Ulama itu utama karena latar belakangnya Ketua Muslimat NU juga. Selain itu dia punya pengalaman lima tahun dan keaktualan gagasannya masih unggul," kata Suko.
Bermodal kekuatan tersebut, Suko menyatakan tidak sulit bagi Khofifah untuk meraup jumlah dukungan masyarakat pada masa pemungutan suara.
"Kalau lihat dari topologi mayoritas Jawa Timur kan ada di perdesaan, jadi semacam paternalistik dan kebanyakan dipegang Khofifah," ucapnya.
Belum lagi, Khofifah yang berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak mendapatkan sokongan dari 15 partai politik pengusung. Otomatis hal itu menambah potensi masuknya suara bagi pasangan tersebut.
Kendati demikian, kata dia, bukan berarti peluang Risma dan Luluk tertutup untuk membuat kejutan di Pilkada Jawa Timur 2024.
"Masih dua bulan ini, walaupun cukup sulit menurut saya mengejar Khofifah, tetapi tinggal menunggu momentum saja," tutur dia.
Suko menyatakan keberadaan Risma tak bisa dianggap enteng sebagai pesaing Khofifah, terlebih dia punya pengalaman dua periode memimpin Kota Surabaya.
Selama dua kali masa kepemimpinannya itu, Risma mampu membawa Kota Surabaya ke arah yang lebih baik.
Segmentasi pendukung Risma diperkirakan akan banyak hadir dari masyarakat melek informasi, khususnya di wilayah urban dan diperkuat dari simpatisan bakal calon wakil gubernur KH Zahrul Azhar Asumta dari kalangan Nahdliyyin.
"Kalau masyarakat perkotaan atau plural yang melek informasi mungkin bisa mendapat gagasan Risma," ucapnya.
Sementara untuk Luluk, Suko menyebut kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bisa merangsek masuk di antara persaingan Khofifah dan Risma sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Timur.
Luluk punya kekuatan yang serupa dengan Khofifah, yakni sama-sama memiliki latar belakang Nahdlatul Ulama. Namanya juga mencuat pada detik akhir pendaftaran.
Lebih lanjut, hanya tinggal menunggu apakah Luluk punya gagasan kuat yang bisa memunculkan peluang menarik simpatisan Khofifah dari kalangan Nahdlatul Ulama.
"Mbak Luluk hal yang sama karena dia momentum terakhir, kalau dia punya isu kuat, dia akan punya simpatisan karena dia dari internal dia kan juga dari NU," ujarnya.
Masa pendaftaran Pilkada 2024 dibuka selama tiga hari, yakni Selasa (27/8) hingga Kamis (29/8). KPU juga akan melaksanakan tahapan penelitian persyaratan calon pada 27 Agustus hingga 21 September 2024.
Sementara tahapan pemungutan suara pada 27 November. Kemudian penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada 27 November hingga 16 Desember 2024.
Pengamat: Khofifah masih sulit disaingi Risma dan Luluk
Senin, 9 September 2024 14:24 WIB
Dia punya simpatisan dari Nadhlatul Ulama itu utama karena latar belakangnya Ketua Muslimat juga, selain itu dia punya pengalaman lima tahun dan keaktualan gagasan masih unggul