Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) bersama dengan Intipratama Group berkolaborasi dalam program penanaman mangrove di kawasan Pantai SPN, Stalkuda, Kota Balikpapan, Selasa.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, setidaknya ada 462 bibit mangrove yang ditanam pada kegiatan tersebut.
"Penanaman mangrove di Pantai SPN ini menggunakan metode buispot. Sebab beberapa kali penanaman yang sudah dilakukan gagal, sehingga kita mencoba metode yang baru ini,” kata Nanang dalam keterangan diterima di Surabaya.
Penanaman mangrove dengan metode buispot pada areal seluas 300 meter persegi ini, sebut Nanang, juga merupakan pilot project. Jika berhasil, nantinya program akan terus diperluas.
"Pastinya nanti akan dikembangkan dengan menggandeng pemerintah maupun swasta dan pihak-pihak yang fokus terhadap pelestarian lingkungan," ujar mantan Kapolda Kalteng ini.
CEO Intipratama Group Kus Marindi menerangkan program penanaman mangrove ini ke depan akan diperluas.
"Untuk saat ini kerja sama dengan Polda Kaltim. Ke depan kita akan komunikasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan untuk menentukan daerah mana yang menjadi sasaran," ucapnya.
Ditambahkan COO Intipratama Grup Aang Aristian, penanaman mangrove yang dilakukan di Pantai SPN ini punya tantangan tersendiri lantaran langsung berhadapan dengan laut terbuka.
"Menurut Pak Agus Bei dari Mangrove Center Balikpapan, ini merupakan kali pertama penanaman mangrove yang berhadapan langsung dengan laut terbuka," ujar dia.
Aang meneruskan, metode buispot ini merupakan hasil kolaborasi antara Intipratama Group, Mangrove Center Balikpapan dan Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan. "Bahan yang kami gunakan untuk buispot ini ramah lingkungan," ucap dia.
Program CSR ini dijelaskan Aang akan terus dipantau selama tiga tahun ke depan, hingga bibit mangrove yang ditanam benar-benar mampu hidup dan bertahan.
Pendiri Mangrove Center Balikpapan Agus Bei mengatakan metode buispot dinilai lebih efektif untuk lingkungan terbuka seperti di Pantai SPN.
Metode ini menggunakan beton melingkar yang digunakan sebagai pelindung mangrove dari gempuran ombak.
Bobot keseluruhan untuk satu media tanam plus bibit mangrove mencapai 600 kilogram.
"Sebelumnya sudah dicoba di Kampung Atas Air dan tingkat keberhasilan-nya mencapai 99 persen," imbuh Agus Bei.