Sumenep (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumenep akan mengecek air di lubang sumur bor milik warga Desa Batang Batang Laok, Kecamatan Batang Batang, yang berbau menyengat dan seperti tercampur minyak tanah.
Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep Dadang Dedy Iskandar menjelaskan pihaknya telah menerima informasi atas temuan air sumur berbau minyak tanah itu dari pihak Kantor Kecamatan Batang Batang.
"Sudah ada laporan, meskipun baru secara lisan. Namun, kami akan menindaklanjutinya dengan turun ke lapangan bersama staf Subag SDA untuk mengecek langsung ke lokasi pada Senin (2/9)," katanya di Sumenep, Minggu.
Ia tidak ingin berandai-andai tentang penyebab air di lubang sumur bor di Dusun Koplong, Desa Batang Batang Laok, itu berbau menyengat dan seperti tercampur minyak tanah.
"Butuh pengecekan dan penelitian. Mohon waktu, kami bersama staf harus ke lokasi dulu. Bisa saja nantinya kami melibatkan pihak terkait di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemerintah Provinsi Jawa Timur," kata Dadang.
Air di lubang sumur bor milik warga Desa Batang Batang Laok, M Suhayu, itu diketahui berbau menyengat dan seperti tercampur minyak tanah pada Sabtu (31/8) sore.
Awalnya, pemilik sumur bor tersebut ingin mengecek air di lubang sumur hasil pengeboran hingga kedalaman 65 meter pada November 2023 yang dihentikan, karena sumber/mata airnya dinilai kecil.
Kemudian, pada Sabtu (31/8) sore itu, Suhayu ingin mengeceknya dan melihat lubang hasil pengeboran tersebut terisi air dengan kedalaman sekitar tiga meter dari permukaan.
Suhayu pun mencoba mengambil air di lubang sumur bor tersebut dengan bambu yang diujungnya diberi botol bekas air mineral.
Air di lubang sumur bor miliknya tersebut ternyata berwarna kehitaman seperti tercampur dan berbau minyak tanah. Ketika dicoba disulut dengan menggunakan korek api, ternyata terbakar.
Saat itu juga, temuan ini dilaporkan kepada perangkat desa dan dilanjutkan ke pihak terkait di Kantor Kecamatan Batang Batang dan diteruskan ke Polsek dan Koramil Batang Batang.
Polisi telah memasang garis polisi di kawasan lubang sumur bor itu agar warga tak melakukan aktivitas apa pun di area tersebut.
Sejak Sabtu (31/8) sore hingga Minggu siang, banyak warga yang datang ke lokasi lantaran penasaran setelah mendengar kabar tentang air yang berbau menyengat dan tercampur seperti minyak tanah.