Pemkab Kediri Gelar Program MOW Gratis
Kamis, 2 Februari 2012 19:05 WIB
Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri, akan menggelar program keluarga berencana melalui metode operasi wanita (MOW) atau tubektomi secara gratis dan massal dengan harapan bisa menekan laju pertumbuhan penduduk.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kediri, Sudibyo, Kamis mengemukakan laju pertumbuhan penduduk (LPP) di daerah ini berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2010 mencapai 0,64 persen.
Jumlah penduduk yang terdata berdasarkan hasil survei BPS 2010 sebanyak 1.499.768 jiwa yang terdiri dari 752.922 jiwa laki-laki dan 746.916 jiwa perempuan.
"Laju pertumbuhan penduduk ini tergolong sedang. Selain dipengaruhi oleh jumlah pernikahan, juga jumlah anak yang dilahirkan setiap pasangan," katanya mengungkapkan.
Ia mengatakan, "total fertility rate" (TFR) atau rata-rata anak yang dilahirkan seorang ibu yang masih dalam usia produktif di kabupaten adalah 2,27 persen, atau sekitar dua anak.
Diketahui, jumlah pernikahan pada 2011 ini mencapai 14.019 pasangan dan keikutsertaan untuk program KB masih mencapai 76,71 persen.
Untuk itu, ia berencana mengadakan program MOW gratis yang diperuntukkan bagi para ibu, terutama yang sudah mempunyai dua anak. Dengan itu, diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan penduduk.
Ia mengatakan, rencana untuk program MOW itu akan dilakukan pada 11-12 Februarii. Ada sebanyak 515 ibu-ibu calon akseptor yang sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti acara ini. Mereka tidak perlu membayar mengikuti program itu atau gratis, bahkan mereka akan diberikan sejumlah hadiah.
Untuk kegiatan ini, lanjut dia, ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan, terutama mengetahui kondisi calon peserta. Selain harus sudah mempunyai minimal dua anak, kondisi kesehatannya juga harus baik dan dari keluarga miskin.
"Kalau usianya yang di atas 30 tahun dan harus dari keluarga miskin. Kami sengaja gelar program ini secara gratis dan memang kami utamakan dari keluarga kurang mampu," ucapnya.
Dalam acara ini, Sudibyo mengatakan akan melibatkan dokter dari RS AL Dr Ramelan Surabaya. Selain itu, mereka juga akan dibantu tim dari dua rumah sakit di kabupaten yang digunakan sebagai lokasi MOW yaitu di RSUD Pelem, Pare serta RS Amanda, Kabupaten Kediri.
Pihaknya juga menargetkan, kegiatan ini akan masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (dulu bernama Museum Rekor Indoensia/ MURI, red). Jumlah peserta yang diharapkan mengikuti program itu bisa melebihi dari program MOW yang diselenggarakan oleh Pemkab Purbalingga, Jawa Tengah dengan jumlah peserta mencapai 404 orang.
"Bukan tujuan MURI yang kami inginkan, namun berharap program ini berhasil dan bisa menekan laju perkembangan penduduk," ucap Sudibyo. (*)