Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencegah gangguan kesehatan mental bagi generasi muda terutama generasi Z (Gen-Z) melalui kegiatan gelar wicara (talkshow) kesehatan mental remaja.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan akan melakukan berbagai tindakan yang dapat mencegah gangguan kesehatan mental yang menyasar generasi muda, terutama generasi Z yang lahir antara 1997-2012.
"Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut, kami menggelar talkshow kesehatan mental remaja yang menyasar ratusan peserta SMA/SMK," ujarnya saat membuka talkshow yang digelar di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
Ipuk menjelaskan bahwa generasi Z ini tergolong kelompok rentan menjadi korban gangguan mental termasuk kejahatan siber di era digital, sehingga pemerintah daerah setempat memperbanyak program-program terkait penanganan kesehatan mental bagi remaja.
"Kami telah meminta Dinas Kesehatan mulai melakukan skrining kesehatan mental secara berkala pada remaja, tenaga kesehatan, kader kesehatan jiwa akan didorong untuk proaktif memberikan layanan dan pendampingan bagi masyarakat yang mengalami masalah kesehatan mental," katanya.
Menurut Bupati Ipuk, di lingkungan sekolah peran guru Bimbingan Konseling (BK) juga lebih diintensifkan namun perlu kerja sama antara orang tua dan guru karena pengasuhan tidak boleh hanya diserahkan pada guru.
Dengan gelar wicara ini, Ipuk berharap pelajar yang menjadi peserta bisa menjadi duta atau menularkan ilmunya tentang pencegahan gangguan mental di sekolahnya dan lingkungan tempat tinggalnya.
Gelar wicara ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional 2024 dengan menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Direktur RS Jiwa Menur Surabaya, drg. Vitria Dewi yang berbagi tentang tip mencegah penyakit mental pada remaja, juga ada Konsultan Kesehatan Anak dan Remaja RSJ Menu dr. Ivana Sajogo.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Amir Hidayat menambahkan bahwa pemkab telah menyiapkan berbagai program, baik untuk pencegahan maupun penanganan kasus kesehatan mental.
"Kami bekerja sama dengan RS Jiwa Menur Surabaya untuk penanganan kasus jiwa ringan. Ada psikiater dan psikolog yang membuka hotline konsultasi selama 24 jam, sedangkan untuk kasus kesehatan jiwa berat, pemkab didukung RS Jiwa Lawang yang menyiapkan jasa rehabilitasi gratis," katanya.
Amir menambahkan, masalah kesehatan mental ini harus mendapatkan atensi besar dari seluruh elemen masyarakat.
"Upaya pencegahan dan penanggulangan penderita gangguan jiwa tidak hanya secara individual atau secara klinis saja, namun harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat," kata
Pemkab Banyuwangi cegah kesehatan mental "Gen-Z" lewat gelar wicara
Selasa, 26 November 2024 3:07 WIB