BPBD Pacitan Bangun Jaringan Radio Komunikasi Bencana
Rabu, 1 Februari 2012 19:51 WIB
Pacitan - Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan mulai membangun jaringan radio komunikasi antarwilayahnya, demi mengefektifkan koordinasi tanggap darurat bencana di daerah tersebut.
"Kami akan memasang radio amatir di masing-masing kecamatan untuk memudahkan komunikasi dengan cepat dan efektif," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, M Juri, Rabu.
Ia menjelaskan, pemilihan alat komunikasi berupa radio amatir bukannya tanpa alasan. Menurut keterangan Juri, selain murah, gelombang radio juga mampu menjangkau wilayah-wilayah terpencil.
Selain itu, ongkos operasionalnya dinilai paling murah dibanding sarana komunikasi lain, seperti halnya piranti seluler yang acapkali kehilangan sinyal jaringan di area-area "blank spot".
"Wilayah Pacitan yang bergunung-gunung memiliki banyak area 'blank spot', sehingga jika hanya mengandalkan peranti seluler dirasa kurang efektif," ujar dia.
Juri mengungkapkan, agar benar-benar berfungsi optimal pihaknya juga menggandeng komunitas radio amatir, seperti Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) maupun Organisasi Amatir Radio Republik Indonesia (ORARI).
Perangkat radio amatir itu sendiri nantinya akan dipasang di masing-masing kecamatan. "Teknisnya, ada anggota BPBD yang memang piket 24 jam untuk memantau informasi lewat radio amatir jika terjadi bencana alam," paparnya.
Dia berharap, jika peranti komunikasi tersebut sudah terpasang seluruhnya, proses pelaporan dan koordinasi bencana alam akan lebih mudah dan cepat dilakukan, termasuk penanganan dan penyaluran bantuannya.
Selain berencana memasang sarana komunikasi, BPBD Pacitan juga mendapatkan bantuan sejumlah peralatan tanggap bencana dari BNPB pusat, seperti truk, kendaraan sepeda motor sampai peralatan dapur lapangan.
"Radio komunikasi yang akan dipasang ini merupakan bantuan dari BPBD Provinsi Jatim dan BNPB Pusat," kata Juri. (*)