Pacitan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, terus menggelontorkan air bersih ke bak dan tandon-tandon penampungan warga yang wilayahnya terdampak bencana kekeringan.
"Suplai air bersih terus kami salurkan, terutama di desa-desa yang mengalami kesulitan," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo di Pacitan, Sabtu.
Ia mengatakan sampai saat ini sudah 15 desa yang menerima air bersih.
Air bersih disalurkan dengan menggunakan truk tangki milik PDAM maupun BPBD dengan area yang akan diperluas, terutama di desa yang masuk zona rawan air bersih dan ditemukan kasus hepatitis A yang mulai mewabah di daerah tersebut
"Memang ada permintaan khusus dari Dinkes untuk membantu suplai air bersih di daerah yang alami kekeringan. Kasus hepatitis A yang terjadi beberapa pekan terakhir sedikit banyak dipengaruhi kondisi sediaan air bersih yang kurang," kata Didik.
Jumlah desa yang krisis air bersih di Pacitan sendiri selama sepekan terakhir telah mencapai 45 desa. Jumlah itu lebih banyak dibanding musim kemarau tahun sebelumnya yang tercatat terjadi di 25 desa.
Konsekuensinya, untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang lebih larah dan kepentingan penanggulangan masalah secara cepat, Pemkab Pacitan menetapkan status siaga bencana kekeringan yang berlaku mulai Juni 2019 hingga September.