Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur sejauh ini telah mendistribusikan 122 tangki air bersih ke 24 desa terdampak kekeringan yang tersebar di 10 kecamatan setempat.
"Mitigasi terus kami lakukan. Hingga saat ini sebanyak 122 (kali) tangki air bersih kami distribusikan. Kemudian 98 terpal, 88 tandon, 20 tandon lipat dan 320 jerigen," kata Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono di Trenggalek, Rabu.
Tak hanya BPBD Trenggalek. Distribusi air bersih untuk 24 desa terdampak kekeringan di 10 kecamatan yang mengakibatkan sebanyak 9.092 jiwa dari 3.245 kepala keluarga mengalami krisis air bersih itu juga dilakukan pihak terkait lainnya.
"Ya, kita bahu membahu bersama menanggulangi dampak bencana kekeringan ini," kata Tri, sapaan Triadi.
Disebutkan, krisis air bersih di Kabupaten Trenggalek semakin meluas.
Tercatat saat ini ada 9 ribu warga terdampak kekeringan yang melanda 24 desa di 10 kecamatan.
"Data terbaru pada 3 September ada 24 desa di 10 kecamatan," katanya.
Kekeringan itu mengalami perluasan ketimbang sebelumnya, yakni 19 desa di sembilan kecamatan.
Jumlah wilayah terdampak kekeringan itu berdasarkan permintaan bantuan distribusi air bersih.
"Sebelumnya 19 desa di sembilan kecamatan, sekarang bertambah,” imbuhnya.
Ribuan warga itu mengalami krisis air bersih karena beberapa sumber air di daerah mereka mengering.
Kondisi itu membuat warga tak bisa mengakses air bersih untuk keperluan sehari-hari.
"Untuk itu kita distribusikan bantuan air bersih," ujarnya.
Daerah terdampak kekeringan itu berpotensi meluas seiring potensi curah hujan saat memasuki musim penghujan.
Untuk itu warga diimbau memanfaatkan sebaik mungkin bantuan air bersih karena jumlahnya terbatas.
Tak hanya BPBD Trenggalek. Distribusi air bersih untuk 24 desa terdampak kekeringan di 10 kecamatan yang mengakibatkan sebanyak 9.092 jiwa dari 3.245 kepala keluarga mengalami krisis air bersih itu juga dilakukan pihak terkait lainnya.
"Ya, kita bahu membahu bersama menanggulangi dampak bencana kekeringan ini," kata Tri, sapaan Triadi.
Disebutkan, krisis air bersih di Kabupaten Trenggalek semakin meluas.
Tercatat saat ini ada 9 ribu warga terdampak kekeringan yang melanda 24 desa di 10 kecamatan.
"Data terbaru pada 3 September ada 24 desa di 10 kecamatan," katanya.
Kekeringan itu mengalami perluasan ketimbang sebelumnya, yakni 19 desa di sembilan kecamatan.
Jumlah wilayah terdampak kekeringan itu berdasarkan permintaan bantuan distribusi air bersih.
"Sebelumnya 19 desa di sembilan kecamatan, sekarang bertambah,” imbuhnya.
Ribuan warga itu mengalami krisis air bersih karena beberapa sumber air di daerah mereka mengering.
Kondisi itu membuat warga tak bisa mengakses air bersih untuk keperluan sehari-hari.
"Untuk itu kita distribusikan bantuan air bersih," ujarnya.
Daerah terdampak kekeringan itu berpotensi meluas seiring potensi curah hujan saat memasuki musim penghujan.
Untuk itu warga diimbau memanfaatkan sebaik mungkin bantuan air bersih karena jumlahnya terbatas.