Surabaya (ANTARA) - Kader senior perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya, Laila Mufidah siap mengemban amanah usai kembali dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya periode 2024-2029, Sabtu.
Ini merupakan periode ketiga bagi Laila Mufidah mengemban amanah sebagai anggota dewan dimana politisi yang memiliki latar belakang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ini berhasil mengamankan kursi dengan meraih 13.865 suara.
Capaian tersebut membuat Laila menjadi caleg peraih suara tertinggi dari seluruh calon legislatif asal daerah pemilihan 3, Kota Surabaya.
"Alhamdulillah, ini merupakan amanah dan tanggung jawab dari masyarakat yang harus dijaga. Insya Allah, kami di Fraksi PKB DPRD Surabaya senantiasa siap mengawal aspirasi dan menjembatani warga dengan pemerintahannya," ucap Laila Mufidah, yang pada periode sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua DPRD Surabaya.
Dalam pelantikan ini, ketiga putranya turut hadir mendampingi yakni M Athfal Ardhan Habibi, M Hifzhan Suasan Al Farabi, dan putra bungsu M Rafli Azrial Al Qorni.
Ketiga putra dari sosok wanita yang juga menjabat sebagai wakil sekretaris DPW PKB Jatim ini patut berbangga hati. Sebab, tidak banyak politisi perempuan yang berhasil lolos dalam kontestasi pileg. Totalnya hanya 10 caleg yang dilantik sebagai anggota dewan di Kota Pahlawan.
Mantan sekretaris umum Fatayat NU Surabaya ini bahkan perolehan suaranya konsisten merangsek naik selama tiga periode terakhir.
Kuncinya, kata Laila, adalah mengutamakan politik santun. Selain itu, sebagai ketua Perempuan Bangsa Surabaya dan bendahara umum Perempuan Bangsa Jatim, menurutnya sangat penting menjunjung prinsip-prinsip Islam moderat yang inklusif serta toleran.
Tak kalah penting, peduli terhadap pemberdayaan perempuan, mendorong perjuangan perdamaian secara jurdil, dan berkeadilan sosial. Hal itu pula dinilainya selaras dengan visi-misi PKB.
"Sejak menjadi kader hingga diberikan amanah sebagai pengurus PKB Surabaya pada 2004, modal pertama yang harus dijaga adalah mengutamakan politik santun," tuturnya.