Situbondo (ANTARA) - Balai Taman Nasional Baluran Situbondo mengangkat konsep kelola satwa liar dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk pengamatan populasi satwa liar dalam acara Festival Taman Nasional Taman Wisata Alam 2024 yang akan digelar di Taman Blambangan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada 22-24 Agustus 2024.
Kepala Balai Taman Nasional Baluran Situbondo Johan Setiawan di Situbondo, Rabu, mengemukakan, pihaknya menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan pesawat tanpa awak (drone) multispektral dalam mengamati populasi satwa liar.
"Jadi, pada Festival Taman Nasional Taman Wisata Alam 2024 di Banyuwangi, kami mengambil konsep kelola satwa dengan memanfaatkan teknologi informasi, karena kalau wisata di TN Baluran sudah kuat branding-nya," katanya.
Konsep kelola satwa liar pemanfaatan teknologi informasi taman nasional yang terletak di Kecamatan Banyuputih, Situbondo itu, lanjut Johan, nantinya dipamerkan di Festival Taman Nasional Taman Wisata Alam dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2024 di Banyuwangi.
"Semua taman nasional se-Indonesia akan hadir di Taman Blambangan Banyuwangi dalam acara tersebut. Saya sendiri menjadi salah satu narasumber," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa tugas dan fungsi utama Balai Taman Nasional Baluran adalah menjaga kelestarian kawasan hutan.
"Sementara mengenai dengan pariwisata menjadi bagian yang kesekian, sehingga kami tidak terlalu tinggi target Penerimaan Negara Bukan Panjak atau PNBP," kata Johan.
Objek wisata Taman Nasional Baluran Situbondo dikenal Africa Van Java karena memiliki pemandangan alam eksotis dan terdapat ragam flora dan fauna.
Wisata alam TN Baluran menjadi jujukan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Di kawasan suaka margasatwa ini pengunjung disuguhi hamparan padang sabana.