Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, menggelar "Karnaval Merdeka" dalam rangkaian memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Karnaval yang diikuti sekitar 2.000 pelajar tingkat SMP/MTs dan SMA/MA/SMK negeri dan swasta se-Banyuwangi, ini mengenakan dan membawa atribut beraneka keragaman seni dan budaya Indonesia.
"Karnaval Merdeka ini menjadi ajang untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan seluruh elemen di Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Ia juga menyampaikan bahwa karnaval tersebut bukan sekadar perayaan tapi menjadi cara untuk terus menjaga kebhinnekaan, terlebih Banyuwangi juga merupakan daerah majemuk yang menjadi tempat tinggal masyarakat dari berbagai suku dan agama.
Lewat karnaval ini, menurut Ipuk, bisa mengabarkan bahwa Banyuwangi adalah miniatur kebhinnekaan dengan suku, budaya, dan agama yang beragama.
Baca juga: Bupati Ipuk bersama elemen masyarakat tasyakuran di taman makam Pahlawan
Baca juga: Pemkab Banyuwangi buka rekrutmen CPNS formasi nakes dan tenaga teknis
"Tidak membuat kami terpecah, dan justru perbedaan itu menjadikan kami semakin kuat," ucap Bupati Ipuk.
Ribuan pelajar menampilkan keberagaman Indonesia melalui kostum, seni tari dan teatrikal dalam parade karnaval. Ada yang mempresentasikan adat Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Aceh, dan daerah di Nusantara lainnya.
Karnaval diawali drumband dan diikuti barisan di belakangnya, ada barisan pembawa bendera merah putih, diikuti barisan kontingen dengan kostum yang memvisualisasikan Indonesia.
Ada pula sajian fragmen yang mengisahkan beragam tradisi dari berbagai daerah di Indonesia.
Seperti kontingen SMPN I Kabat yang mengusung tema adat Jawa Tengah, selain kostum, kontingen ini juga menyajikan ragam kuliner, tradisi, hingga kesenian asli Jawa Tengah.
Disusul devile SMPN I Banyuwangi yang membawakan budaya Sulawesi. Mulai kostum, kesenian, hingga miniatur rumah adat tongkonan ikut ditampilkan.