Pengamat: Bergabungnya Fathorrasjid ke Nasdem Tak Berpengaruh
Rabu, 25 Januari 2012 16:24 WIB
Surabaya - Pengamat komunikasi politik asal Universitas Airlangga Surabaya Sukowidodo menilai masuknya mantan Ketua DPRD Jawa Timur Fathorrasjid ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tidak berpengaruh dalam mendulang suara.
"Masuk atau tidaknya Fathorrasjid tidak bakal mempengaruhi upaya pencapaian suara meski diakui beliau punya banyak massa," ujarnya ketika dikonfirmasi, Rabu.
Namun masuknya mantan Pimpinan PKNU Jatim tersebut diprediksi juga bakal memberikan warna tersendiri bagi Partai Nasdem. Terlebih nama Fathorrasjid juga dikenal sebagai kiai dan memiliki darah Nahdlatul Ulama.
Disinggung statusnya yang saat ini masih mendekam di Rumah Tahanan Medaeng dan menyandang "gelar" koruptor, Sukowidodo menilai hal tersebut bukan sebuah permasalahan yang serius.
"Masyarakat cenderung melupakan masa lalu. Meski Fathorrasjid masih mendekam di tahanan, namun pendukungnya tetap banyak dan tidak mempersoalkannya," kata Sukowidodo.
Fathorrasjid tersangkut kasus korupsi Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) dan harus mendekam di Rutan Medaeng sejak 2010. Direncanakan pada akhir Janurai atau awal Februari, mantan politisi PKB itu akan segera bebas.
Ketua Dewan Pembina Partai Nasdem Jatim Hasan Aminuddin menyambut baik bakal bebasnya Fathorrasjid. Karena itulah pihaknya telah melakukan upaya komunikasi dan konsolidasi untuk menariknya bergabung ke Partai Nasdem.
Bak gayung bersambut, Hasan mengakui Fathorrasjid menyatakan sanggup dan bersedia menjadi bagian dari Partai Nasdem dan berjuang dalam Pemilu 2014.
Sementara itu, terlepas dari bergabungnya Fathorrasjid ke Partai Nasdem, Sukowidodo memberi penilaian bahwa partai baru lebih tepat menggandeng dan memperbanyak rekrutmen ke pemilih pemula.
Menurut dia, Partai Nasdem akan lebih berkembang jika yang mengelola adalah pemilih pemula karena mereka tidak cukup memiliki rujukan terhadap eksistensi partai politik.
"Nantinya partai bisa juga dibawa sesuai kehendak dan selera anak muda. Apalagi kehadiran Nasdem sesungguhnya menjadi alternatif di tengah krisis kepercayaan terhadap partai politik," katanya. (*)