Surabaya (ANTARA) -
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur menyiapkan 850 atlet yang akan diberangkatkan untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara, yang diselenggarakan pada 8-20 September 2024.
Direktur Badan Pelaksana (Bapel) Puslatda Jatim Dr Irmantara Subagio dalam keterangannya di Surabaya, Jumat, mengatakan saat menentukan jumlah atlet yang berangkat sebelumnya dilakukan koordinasi dengan seluruh cabang olahraga Puslatda Jatim.
Hal tersebut dilakukan, kata Ibag, sapaan akrabnya, untuk menentukan siapa saja yang diberangkatkan ke PON berdasarkan catatan prestasi dan tes terakhir dari 954 atlet lolos Babak Kualifikasi (BK) PON.
"Hitungannya emas dan perak, perunggu pun kami hitung karena beberapa catatan BK PON itu ada zona-zona. Itu yang lebih kami kritisi sampai sejauh mana peluangnya di PON mendatang, untuk lebih memastikan komposisi kontingan Jatim di PON," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki, KONI Jatim mengambil kebijakan hanya memberangkatkan atlet yang dipastikan meraih emas di PON.
Oleh karena itu, pihaknya sangat detail melihat progres para atlet sesuai dengan prestasi yang diraih sejak BK PON, single event atau berdasar tes prestasi internal yang diikuti atlet.
"Meskipun lolos BK PON tapi kalau cuma peringkat lima atau enam buat apa diberangkatkan, mereka pasti sulit mendapat medali emas, bahkan perunggu saja juga sulit. Karena itu kami benar-benar menghitung peluang, semua karena keterbatasan dana sehingga harus benar-benar berhitung,” ujar Ibag.
Ibag menambahkan, dengan jumlah 850 atlet yang diberangkatkan ke PON maka secara realistis kontingen Jawa Timur bisa meraih 130 medali emas.
"Realistisnya bisa meraih 130 medali emas, kalau optimisnya bisa 150-an. Dengan pesaing terberat masih Jawa Barat dan DKI Jakarta," tuturnya.
Dari hasil koordinasi ini, Ibag berharap seluruh cabang olahraga dan atlet yang berangkat harus terus melakukan persiapan maksimal sehingga dapat meraih medali emas sesuai yang telah ditargetkan.