Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Hari pertama rangkaian kegiatan Jember Fashion Carnaval (JFC) dibuka dengan talent anak-anak yang berlenggak-lenggok menggunakan busana spektakuler "World Kids Carnival" yang startnya mulai di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat sore.
Di tengah guyuran hujan deras tak menyurutkan semangat ratusan anak-anak menampilkan penampilan terbaiknya, sehingga tetap tampil memukau di hadapan ribuan penonton yang memadati sepanjang rute jalan yang dilalui para talent anak-anak tersebut dari depan Kantor Pemkab Jember hingga garis finish di Kota Cinema Mall (KCM).
"Kami mengapresiasi luar biasa semangat anak-anak dan ekspresinya sangat lepas sekali saat tampil di tengah guyuran hujan, mereka sangat gembira dan tidak menghalangi sedikitpun untuk performance di hadapan penonton," kata Presiden JFC Budi Setiawan usai acara World Kids Carnival.
Algorithm atau Algoritma menjadi tema besar kegiatan spektakuler Jember Fashion Carnaval tahun 2024 dengan tagline Beyond Binary of Our Story yang menampilkan sebanyak 10 defile kostum.
Anak-anak yang berlenggak-lenggok tersebut menggunakan kostum sesuai tema 10 defile yakni Wayang, Chess, Versailles, Media, Beta Fish, Climate Change, Zodiac, Fairy, Jember, dan Rio Carnaval.
Ada juga beberapa penyanyi Jepang yang tampil memukau saat World Kids Carnival dengan diiringi talent anak-anak yang menggunakan kostum negeri Sakura tersebut.
"Kontingen terbanyak yang memeriahkan JFC tahun ini memang dari Jepang, namun ada beberapa peserta dari Hongaria dan Australia yang akan hadir menghibur penonton JFC 2024," katanya.
Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan hujan yang mengguyur saat penampilan anak-anak di ajang World Kids Carnival menjadi berkah dan anak-anak terlihat senang ketika hujan turun.
"Saya mengapresiasi anak-anak dan orang tua yang mendukung putra/putrinya tampil dalam rangkaian JFC. Mereka tampil luar biasa bukan hanya untuk Jember, namun untuk Indonesia hingga dunia," ujarnya.
Pemkab Jember mendukung penuh kegiatan karnaval kelas dunia itu karena banyak dampak positif atas industri kreatif yang bisa menginspirasi anak-anak muda, bahkan dicontoh di beberapa kabupaten/kota di Indonesia.