Jakarta (ANTARA) - Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia mencatatkan kinerja yang baik di usia ke-52 tahun.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan kinerja baik BUMN tersebut dapat dilihat dari tingkat kesehatan perusahaan yang memperoleh skor AAA dengan predikat Sangat Sehat.
"Beberapa indikator diantaranya perolehan laba perusahaan di tahun 2023 sebesar Rp1,25 triliun," katanya melalui keterangannya di Jakarta, Kamis.
Laba tersebut, lanjutnya, didapatkan melalui pendapatan perusahaan yang menyentuh angka Rp13,17 triliun dan melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023 sebesar Rp12,97 triliun, atau setara 103 persen.
Kinerja baik perusahaan berikutnya juga dibuktikan dari sejumlah penghargaan yang diraih Petrokimia Gresik dalam berinovasi, diantaranya Anugerah BAPETEN 2023 dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), dan Anugerah National Lighthouse Industri 4.0 dari Kementerian Perindustrian (Kememperin) RI.
Baca juga: Satgas Bencana BUMN tangani 2.100 warga terdampak gempa di Bawean
Berikutnya, inovasi di bidang lingkungan berhasil mendapatkan penghargaan dari Kemenperin sebagai Terbaik Pertama untuk kategori Environmental, Social, and Governance (ESG).
Perusahaan juga mendapatkan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu Proper Emas selama tiga tahun berturut-turut, beserta ratusan penghargaan lainnya.
"Penghargaan dari Kemenperin dan KLHK tersebut menjadi bukti bahwa komitmen perusahaan di bidang lingkungan diimplementasikan dengan baik. Selain itu menjadi bentuk dukungan Petrokimia Gresik terhadap pemerintah dalam program dekarbonisasi," katanya.
Sementara itu atas kinerja baik ini, tambahnya, Petrokimia Gresik juga terus meningkatkan azas manfaat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Sampai dengan Juni 2024, realisasi penyaluran dana TJSL Petrokimia Gresik sebesar Rp19,83 miliar untuk program beasiswa, bantuan sembako, santunan dan bantuan hewan kurban, serta berbagai kegiatan sosial lainnya.
Sementara itu di momen ulang tahun ini, Petrokimia Gresik juga memperkenalkan visi baru dengan bertekad menjadi "Pemain dominan pada skala global dalam bidang solusi agro dan bahan kimia industri yang terintegrasi."
"Visi ini mencerminkan komitmen kita untuk memberikan kontribusi terbaik di industri pupuk dan bahan kimia, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di level dunia. Visi ini akan menjadi pedoman bagi pengembangan perusahaan," ujarnya saat acara Tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke 52 Petrokimia Gresik, pada 10 Juli 2024.
Untuk mewujudkan hal itu, lanjutnya, perusahaan telah menjalankan beberapa rencana strategis, yaitu meresmikan gudang curah Urea dengan kapasitas 20.000 ton sebagai upaya meningkatkan kapasitas penyimpanan produk dan efisiensi biaya operasional.
Petrokimia Gresik juga menyiapkan Pabrik Phonska V. Sebagai pemegang paten proses NPK Petrokimia Gresik berhasil mencatat penghematan lebih dari Rp50 miliar atas proyek pengembangan Phonska V yang menggunakan skema swakelola dari total nilai proyek Rp507 miliar.
Perusahaan juga mempersiapkan pabrik soda ash yang menjadi pabrik pertama dan satu-satunya di Indonesia untuk memproduksi sumber bahan baku berbagai produk yang banyak ditemui sehari-hari, seperti sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, gelas, kaca beserta turunannya dan lain sebagainya.
Kebutuhan soda ash di Indonesia cukup tinggi, namun suplainya sekarang 100 persen masih dipenuhi dari impor.
"Tentu kemampuan perusahaan dalam memproduksi green surfactant dan soda ash mampu mendongkrak TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) bagi industri nasional. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia," kata Dwi Satriyo.