Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Trenggalek menyerahkan bantuan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terdampak kekeringan di Desa Kedungsigit, Trenggalek, Jawa Timur, Rabu.
Pembangunan sumur bor di Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan itu dipilih karena daerah itu rentan dilanda kekeringan jika terjadi kemarau panjang, seperti yang terjadi pada tahun lalu.
"Penyerahan bantuan berupa sumur bor ini merupakan rangkaian dari kegiatan memperingati Hari Bhayangkara Ke-78 yang jatuh pada tanggal 1 Juli 2024,” kata Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono.
Bantuan itu, kata dia, diharapkan bisa menanggulangi dampak kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Bumi Menak Sopal (Trenggalek). Kekeringan selain berdampak pada pemenuhan kebutuhan air sehari-hari warga, dalam jangka panjang juga mengancam keberlangsungan ketahanan pangan.
"Pemerintah berupaya mengantisipasi dampak El Nino yang panjang. Pada sisi yang lain, juga berupaya mencapai ketahanan pangan yang baik. Untuk itu, bantuan sumur bor ini bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air baku baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun pengairan persawahan," katanya.
Selain bantuan sumur bor, dalam kesempatan itu Polres Trenggalek juga menyerahkan sejumlah bantuan lain seperti bibit ayam, benih kedelai, jagung, dan sejumlah tanaman lainnya.
Gathut berharap kegiatan kolaborasi antara TNI-Polri dan pemerintah daerah itu dapat membantu masyarakat menghadapi dampak musim kemarau.
"Semoga langkah kecil ini bisa membawa manfaat untuk kesejahteraan masyarakat, dapat meningkatkan dan menyejahterakan ekonomi serta memperkuat ketahanan pangan khususnya di Kabupaten Trenggalek," katanya.
Merujuk data BPBD Trenggalek, saat ini ada dua desa terdampak kekeringan berdasarkan surat permintaan suplai air bersih.
Dua desa itu, yakni Desa Ngulankulon, Kecamatan Pogalan dan Desa Besuki, Kecamatan Panggul.
Di Desa Besuki, kekeringan melanda dua dusun, yaitu Dusun Bungur RW 07 dan Dusun Sanggar RW 03. Di Dusun Bungur, ada tiga RT yang terdampak yaitu RT 19, 20, dan 21.
Totalnya ada 101 kepala keluarga dengan 165 jiwa.
"Sementara di Dusun Sanggar ada dua RT, yakni RT 9 dan 10, total ada sebanyak 93 kepala keluarga dengan 276 jiwa. Setelah Besuki, Desa Ngulan Kulon juga bersurat meminta bantuan air bersih," kata Kepala BPBD Trenggalek Triadi Atmono.(*)