Surabaya (ANTARA) - Tingkat elektabilitas mantan Bupati Jember Faida menjadi yang tertinggi dibandingkan calon lain yang akan bersaing di Pilkada setempat 2024 berdasarkan hasil survei Timur Barat Research Center (TBRC).
Berdasarkan hasil survei TBRC ada tiga tokoh yang elektabilitasnya bersaing di Pilkada Jember 2024, yakni Bupati Jember 2016-2021 Faida, Anggota DPRD Jatim Muhammad Fawait dan petahana Hendy Siswanto.
"Survei TBRC bertujuan untuk mengukur preferensi masyarakat Jember terhadap tingkat elektabilitas tokoh calon bupati Jember di Pilkada 2024 ini dilakukan sejak 30 Mei -10 Juni 2024 terhadap 1.660 responden yang tersebar secara proposional di 22 kelurahan, dan 180 desa di Kabupaten Jember," kata Direktur Executive TBRC, Johanes Romeo dalam keterangan diterima di Surabaya, Selasa.
Johanes menyebut pengambilan sampel didasarkan pada populasi jumlah Daftar Pemilih Tetap Kabupaten Jember pada Pemilu 2024 menggunakan Metode Multistage Random Sampling terhadap responden dengan margin of error ± 2,40 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Hasil survei menunjukkan untuk tingkat popularitas Hendy Siswanto dan Faida sangat dikenal oleh masyarakat Jember dan bahkan angka melebihi 80 persen, di mana Faida dikenal oleh 82,7 persen masyarakat Jember, Hendy Siswanto 78,7 persen dan Muhammad Fawait 65,7 persen dan tokoh lain seperti Jaddin Wajads, Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Kadiknas) Achmad Sudiyono, Kader PDI Perjuangan Hadi Supaat tingkat popularitas di bawah 40 persen," tuturnya.
Hasil survei mendapati tingkat akseptabilitas atau penerimaan tokoh tokoh bakal calon bupati tingkat penerimaan masyarakat terhadap Bupati Jember Hendy Siswanto hanya 48,7 persen kurang dari 50 persen, sedangkan mantan bupati Faida tingkat penerimaan masyarakat terhadap dirinya mencapai 78,6 persen.
Sementara Muhammad Fawait untuk tingkat penerimaan masyarakat terhadapnya hanya 53, persen, dan kemudian tokoh lainya rata rata tingkat penerimaannya oleh masyarakat Jember seperti Jaddin Wajads, Kepala Dinas Pendidikan Achmad Sudiyono, Kader PDI Perjuangan Hadi Supaat semuanya di bawah 50 persen
Menurut dia, rendah tingkat penerimaan masyarakat Jember terhadap Hendy Siswanto lebih dikarenakan masyarakat menilai kinerjanya selama menjadi bupati tidak banyak memberikan dampak kemajuan dan malah marak dengan nepotisme dan kasus kasus korupsi
Sementara rendahnya penerimaan masyarakat terhadap Muhammad Fawait karena masyarakat Jember mengetahui adanya keterkaitan dalam kasus Korupsi dana hibah provinsi Jawa Timur. Fawait menjadi saksi di siang pengadilan tipikor kasus korupsi dana hibah.
Dari survei TBRC, tingkat elektabilitas (Top of Mind) Faida sebagai calon bupati Jember unggul di urutan pertama dengan 37,7 persen.
Di urutan kedua ada Bupati Jember Hendy Siswanto, yang elektabilitasnya 20,7 persen. Selanjutnya Muhammad Fawait dengan persentase tingkat elektabilitas 17,7 persen.