Surabaya (ANTARA) - Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya mencatat penjualan sapi di Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah atau tahun 2024 mengalami peningkatan ketimbang momen yang sama di 2023.
"Sebagian besar sapi dibeli organisasi perangkat daerah (OPD) dan Pak Wali Kota, penjualan tahun lalu 70 ekor dan kali ini naik menjadi sekitar 115 ekor," kata Direktur Utama RPH Fajar Arifianto Isnugroho di Surabaya, Senin.
Ratusan sapi yang terjual tersebut sekitar 43 di antaranya adalah milik Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan berat antara 750 kilogram hingga 1 ton.
Kemudian, kata dia, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dilaksanakan selama tiga hari, yakni Senin, Selasa (18/6), dan Rabu (19/6).
Per harinya RPH sanggup melaksanakan pemotongan hingga 65 ekor hewan kurban.
Lebih lanjut, Fajar menyatakan untuk penyembelihan tahun ini memang mengalami penurunan ketimbang Idul Adha 2023, yakni dari 130 kali menjadi 120 kali selama tiga hari.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh meredanya munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lumpy skin disease (LSD).
"Tahun lalu banyak yang menyerahkan pemotongan ke RPH karena banyak isu penyakit. Untuk biaya jasa potong, kemas, kirim tetap sama di harga Rp 2,5 juta," ujarnya.
Sementara, Fajar menjelaskan pihaknya tetap menerapkan protokol ketat pada kegiatan penyembelihan hewan kurban agar menjamin kualitas dan kehalalan daging.
Sejak sapi kali pertama masuk ke RPH, maka tim dokter hewan langsung melaksanakan pemeriksaan kesehatannya secara rutin hingga hari H Idul Adha.
Tak hanya itu, tim dokter hewan juga mengecek Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal.
"Pemotongan 180 orang dan dokter hewan 10 orang," ucapnya.
Kemudian, saat proses penyembelihan selesai masing-masing dokter hewan kembali melaksanakan pemeriksaan organ bagian.
"Misalnya di bagian hati sapi ditemukan penyakit atau cacing kami melakukan pemusnahan tetapi sebelumnya kami minta izin terlebih dahulu kepada pengurban," kata dia.