Surabaya (ANTARA) - Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya optimistis penjualan sapi menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah meningkat 20 persen dibandingkan dengan momen serupa di tahun 2023.
"Di tahun ini kami optimistis penjualan bisa meningkat menjadi 100 ekor atau sekitar 20 persen dari tahun lalu," kata Direktur Utama Perusahaan Daerah RPH Kota Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho di Surabaya, Sabtu.
Pada tahun lalu jumlah sapi yang terjual untuk keperluan kurban berada di angka 71 ekor.
Optimisme peningkatan jumlah penjualan hewan kurban itu dipengaruhi sejumlah kondisi tertentu, salah satunya adalah kemunculan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lumpy skin disease (LSD).
Selain itu, masih ketatnya arus lalu lintas hewan ternak yang dibarengi syarat penyertaan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) diyakininya mempengaruhi minat masyarakat untuk membeli hewan potong di RPH.
"Di sini kami jamin soal perawatan hewannya, kami beri vitamin dan pengawasan dari tenaga dokter hewan," ujarnya.
Perusahaan berstatus badan usaha milik daerah (BUMD) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun telah membuka lokasi penjualan hewan kurban mulai 29 Mei 2024.
Fajar menyatakan selama sepekan dibuka animo masyarakat sudah tinggi, itu dibuktikan dengan jumlah sapi yang terjual.
"Dari 50 yang sudah ada di sini terjual 40 ekor. Sapi kami bertahap datangnya," ucap dia.
Perusahaan yang bergerak di bidang pemotongan hewan ini juga menggandeng masyarakat dari keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai bagian dari panitia Idul Adha 2024.
"Untuk kemas kirim ada 10 tim, masing-masing berisi 10 orang dan tim pemotongan 10 regu, setiap satu tim ada 8 orang. Total 180-an dari MBR," ucapnya.
Selain itu, untuk menjamin proses penyembelihan sesuai dengan syariat, pihaknya menerjunkan empat juru sembelih halal yang telah mengantongi sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Kok sedikit? Tugasnya cuma menyembelih," kata dia.