BPBD Bojonegoro: Waspadai Ancaman Banjir Kali Mengkuris
Sabtu, 24 Desember 2011 17:51 WIB
Bojonegoro - Jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jatim, mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman banjir yang ditimbulkan luapan Kali Mengkuris di Kecamatan Sumberrejo dan Kanor, akibat tanggul sepanjang tujuh kilometer di wilayah setempat ambles di sejumlah tempat.
"Dengan rusaknya tanggul kanan maupun kiri Kali Mengkuris, rawan jebol dan luapannya bisa merendam pemukiman warga di dua kecamatan itu, " kata Kepala BPBD Bojonegoro, Kasiyanto, Sabtu.
Ia menjelaskan, kerusakan tanggul Kali Mengkuris tersebut sudah dilaporkan Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jateng dan sudah pernah dilakukan survei lapangan, pada 2011 lalu namun belum diketahui kapan akan ditangani.
Berdasarkan pantauan di lapangan, daerah rawan banjir akibat luapan Kali Mengkuris yaitu Desa Talun, Kecamatan Sumberrejo, Desa Pesen, Simbatan, Palembon, dan Piyak Kecamatan Kanor.
"Kalau terjadi curah hujan tinggi di wilayah selatan yang masuk Kali Mengkuris, airnya rawan melimpas tanggul dan menimbulkan banjir, " katanya, memperkirakan.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga mewaspadai tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, yang ambles dua meter, dengan panjang 200 meter lebih. Dengan amblesnya tanggul Bengawan Solo itu, kalau sewaktu-waktu air Bengawan Solo meluap, airnya rawan melimpas.
Menurut dia, dengan kondisi tanggul yang ada, secara kesuluruhan wilayah Kecamatan Kanor, termasuk kawasan yang paling rawan terendam air banjir, dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Bojonegoro, yang juga rutin menjadi langganan banjir.
"Itu yang menjadi perhatian kami, " katanya mengungkapkan.
Mengantisipasi hal itu, Kasiyanto menyatakan, sudah mempersiapkan 20.000 karung yang akan dimanfaatkan untuk mengamankan kondisi tanggul di Kali Mengkuris dan tanggul Bengawan Solo di Kecamatan Kanor, kalau sewaktu-waktu terjadi kondisi kritis.
"Kalau memang kurang, masih ada stok karung di Dinas Pengairan dan Dinas PU, " katanya menambahkan.
Menurut dia, berbagai persiapan menghadapi bencana banjir yang biasa melanda daerah setempat, sudah dilakukan termasuk persediaan 250 paket peralatan dapur mini, yang bisa dimanfaatkan warga korban banjir."Kalau memang masih kurang kita bisa meminta bantuan ke Jatim, " ucapnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro, Bambang Budi Susanto mengaku, pihaknya masih memili stok 30.000 karung yang dipersiapkan, mengamankan kondisi tanggul di wilayah setempat yang rawan jebol, termasuk tanggul kanan Bengawan Solo di Kanor.
"Penanganan darurat, selama tanggul belum diperbaiki dengan karung yang diisi pasir untuk membuat "igiran", katanya menjelaskan. (*).