Pamekasan, Jatim (ANTARA) - Para pelaku usaha pariwisata di Jawa Timur berkomitmen mendukung pemanfaatan energi bersubsidi yakni BBM dan LPG tabung ukuran 3 kilogram dengan tepat sasaran.
"Komitmen dukungan ini tertuang dalam bentuk penandatanganan bersama dari sejumlah asosiasi pelaku usaha pariwisata di Jawa Timur," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Evy Afiana Sari dalam keterangan tertulis di Pamekasan, Jawa Timur, Jumat.
Evy menjelaskan asosiasi usaha pariwisata di Jatim yang mendukung pemanfaatan energi bersubsidi tepat sasaran itu di antaranya, Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), dan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (Asppi).
Menurut dia, dukungan dari pelaku usaha pariwisata ini merupakan bentuk komitmen bersama antara Pemprov Jatim, PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Saya atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk menjaga agar pelaku industri pariwisata yang ada di Jawa Timur tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi. Jadi, melalui surat edaran dari Bapak Pj Gubernur Jawa Timur sudah melayangkan surat yang isinya adalah surat edaran yang berisi tentang imbauan kepada seluruh pelaku industri pariwisata di Jawa Timur untuk tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi," tuturnya.
Baca juga: Jelang libur Waisak 2024, Kemenhub awasi kelaikan operasional bus pariwisata
Evy melanjutkan upaya itu tidak hanya berhenti pada tataran seremonial.
"Ini adalah gerakan bersama, ayo mulai sekarang kita sudah menggunakan bahan bakar nonsubsidi, khususnya bagi industri pariwisata yang ada di Jatim. Insya Allah, setelah ini ada tindak lanjut berupa kami melakukan pengawasan bersama Polisi Pariwisata Jatim. Terima kasih kepada Pertamina yang selalu mendukung pergerakan pariwisata di Jatim dan juga di Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, Area Manager Commrel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengucapkan terima kasih atas kolaborasi bersama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
"Bertepatan dengan pembukaan Bursa Pariwisata Jawa Timur 2024 hari ini, ada upaya untuk melakukan komitmen bersama (gentleman agreement) dengan seluruh pelaku industri pariwisata di wilayah provinsi Jawa Timur untuk bersama-sama mendukung gerakan tidak menggunakan energi bersubsidi," katanya.
Ia berharap dengan penggunaan energi tidak bersubsidi bagi pelaku industri pariwisata bisa membantu memberikan pemahaman atau edukasi bagi masyarakat bahwa industri-industri dengan sektor yang sudah segmen pasarnya adalah middle up atau kelas menengah ke atas, sudah tidak lagi menggunakan energi-energi bersubsidi baik itu BBM maupun LPG.
Secara terpisah, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan Jawa Timur merupakan provinsi pertama yang menginisiasi hal tersebut.
"Kami mengapresiasi pelaku usaha pariwisata yang telah deklarasi anti energi subsidi. Harapannya komitmen serupa dapat direplikasikan di provinsi lain oleh seluruh stakeholder dan asosiasi pelaku usaha lainnya agar subsidi energi makin tepat sasaran," katanya.
Baca juga: Pj Wali Kota Batu promosikan potensi pariwisata di Malaysia
Baca juga: ITN Malang digandeng Pemkot Blitar tingkatkan pariwisata