Jakarta (ANTARA) - Los Angeles Lakers memecat pelatih kepala Darvin Ham setelah dua musim dengan catatan 90 menang dan 74 kalah sepanjang masa kepelatihannya.
“Kami sangat menghargai upaya Darvin Ham atas nama Lakers dan mengakui banyak pencapaian yang dicapai selama dua musim terakhir termasuk pencapaian luar biasa tahun lalu ke final Wilayah Barat,” kata Wakil Presiden Operasional Bola Basket dan Manajer Umum Lakers Rob Pelinka dalam pernyataan resmi seperti dikutip dari laman NBA, Sabtu.
“Kami semua ingin berterima kasih kepada Darvin atas dedikasi dan sikap positifnya. Meskipun ini adalah keputusan yang sulit untuk diambil, ini adalah tindakan terbaik setelah meninjau keseluruhan musim ini. Organisasi ini akan tetap teguh dalam komitmennya untuk menghadirkan bola basket berkaliber kejuaraan kepada para penggemar Lakers di seluruh dunia," sebutnya lagi.
Baca juga: NBA: Knicks ke semifinal Timur usai bekuk 76ers 4-2
Lakers melalui masa kepelatihan Darvin Ham dengan mencapai dua babak playoff di musim 2023 dan 2024. Pada playoff 2023, Ham mengantarkan Lakers ke final Wilayah Barat dan Lakers juga menjuarai Turnamen Dalam Musim di tahun yang sama.
Namun Lakers tersingkir di playoff putaran pertama pada tahun ini oleh Denver Nuggets dengan skor 4-1. Selama dua musim lolos ke babak playoff, Lakers harus berjuang lebih dulu bertanding di babak play-in.
Los Angeles Lakers sebenarnya selalu memimpin di seri awal playoff putaran pertama melawan Nuggets. Namun mereka selalu kecolongan di akhir laga meskipun awalnya sudah bisa menguasai jalannya pertandingan.
Terlebih lagi, Lakers mengalami 11 kekalahan beruntun dari Nuggets dan hanya mampu menang satu kali dari total 13 pertemuan dengan Nuggets sejak Desember 2022.
Kegagalan Lakers musim ini terasa menyakitkan karena duo bintangnya LeBron James dan Anthony Davis dalam kondisi bugar sepanjang tahun. Dua bintang tersebut memainkan lebih banyak pertandingan daripada yang mereka lakukan di musim NBA sejak 2017-2018, yaitu 76 laga untuk Davis dan 71 gim untuk James yang juga merupakan pencetak skor terbanyak dalam sejarah NBA.
Kebugaran pemain dan kesuksesan itu hanya diterjemahkan ke dalam peningkatan empat kemenangan di klasemen akhir 2024 dibandingkan musim lalu.
Darvin Ham pun kerap menerima kritikan dari penggemar dan pengamat atas manajemen permainannya, penyesuaian taktis yang lambat, dan keengganan untuk mengubah rotasi pemain dan susunan pemainnya.