Pacitan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mengimbau warganya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tren lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu dalam beberapa bulan terakhir.
"Kami terus melakukan sosialisasi agar masyarakat (meningkatkan) kewaspadaan," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pacitan, Nur Farida, di Pacitan, Jumat.
Gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) menjadi opsi pencegahan yang wajib dilakukan. Terutama di lingkungan yang sudah muncul kasus DBD, seperti halnya di wilayah Kecamatan Donorojo.
Selain itu, Dinkes melalui jejaring puskesmas juga aktif melakukan pengasapan.
Tren lonjakan kasus disebut mulai teridentifikasi sejak Januari 2024, dimana angka kesakitan akibat DBD tercatat sebanyak 47 kasus.
Pada Februari sebenarnya angka kesakitan sempat turun menjadi 29 kasus, namun pada Maret kembali naik menjadi 36 kasus dan pada periode April hingga pekan ketiga melonjak drastis menjadi 107 kasus.
"Kami tidak memungkiri kasus demam berdarah meningkat. Namun yang perlu dicatat kasus yang kritis menurun," kata Farida.
Jumlah tersebut menempatkan kabupaten Pacitan di rangking ke-21 dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur pada sebaran kasus demam berdarah tahun ini.
"Kalau di rangking memang nomor 21. Tidak tinggi bukan. Paling tidak tetap diwaspadai," katanya.
Menurutnya, warga yang terjangkit demam berdarah menyebar. Dominasi ada di Kecamatan Pacitan kota dan Kecamatan Kebonagung.
"Lalu di Kecamatan Donorojo. Sebenarnya Donorojo itu dulu sempat zero kasus demam berdarah. Nah tahun ini awal-awal malah banyak. Sampai kami terjunkan khusus untuk melakukan penanganan," tuturnya.
Dinkes Pacitan waspada tren lonjakan kasus demam berdarah
Jumat, 26 April 2024 20:52 WIB
Kami terus melakukan sosialisasi agar masyarakat (meningkatkan) kewaspadaan