Kota Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun berkoordinasi dengan kabupaten atau daerah lain yang surplus produksi bawang merah untuk meminta pengiriman komoditas itu guna menekan harga yang saat ini naik signifikan menjadi Rp55.000 per kilogram.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Madiun Ansar Rasidi mengatakan akan mendatangkan bawang merah dari daerah lain dan memberikan subsidi ke masyarakat.
"Pemkot Madiun akan mendatangkan bawang merah dari Kabupaten Nganjuk sebagai sentra produksi dan memberikan subsidi," ujar Ansar di Madiun, Selasa.
Berdasarkan pantauan tim dinas setempat, kenaikan harga bawang merah terjadi sejak bulan Ramadhan 2024. Harga terkini, konsumen harus mengeluarkan Rp55.000 untuk mendapatkan satu kilogram bawang merah. Padahal, harga normal mencapai Rp30.000 per kilogram.
"Sesuai rencana, Kami akan mendatangkan 2 ton bawang merah dari Nganjuk," kata dia.
Upaya menjaga kestabilan harga bawang merah tersebut telah dikoordinasikan dengan berbagai pihak. Di antaranya dengan Perusahaan Perdagangan (PPI) dan badan urusan logistik bulog setempat.
"Bawang merah itu akan didistribusikan ke Pasar Besar Madiun, Pasar Sleko, dan enam warung tekan inflasi atau 'wartek' yang ada di Kota Madiun," katanya.
Ansar menyebut, akan ada subsidi khusus bawang merah mulai Rp2.000 hingga Rp4.000 per kilogram. Adapun, nominal subsidi tersebut telah dikoordinasikan dan disesuaikan dengan kemampuan PPI.
"Masyarakat biasanya membeli bawang merah seperempat kilogram atau satu kantong plastik untuk kebutuhan harian rumah tangga. Kami memberikan subsidi sesuai kebutuhan," tuturnya.
Bawang merah mahal, Pemkot Madiun minta kiriman dari daerah stabilkan harga
Selasa, 23 April 2024 19:50 WIB
Pemkot Madiun akan mendatangkan bawang merah dari Kabupaten Nganjuk sebagai sentra produksi dan memberikan subsidi