Malang - Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang akhirnya dialihkan menjadi poliklinik gratis bagi masyarakat setempat, karena hingga saat ini belum ada tenaga medis yang menanganinya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Enny Sekar Rengganingati, Rabu mengakui, selain belum adanya petugas medis yang bakal menanganinya, pembangunan fisiknya diperkirakan tahun depan juga belum tuntas. "Untuk sementara, bangunan RSUD itu kita fungsikan menjadi poliklinik dulu. Kemungkinan baru tahun 2013 bisa direalisasikan menjadi RSUD," tegas Enny. Menurut dia, poliklinik yang dilayani nantinya adalah poliklinik umum dan gigi yang pengelolaannya di bawah Puskesmas Kedungkandang. Hanya saja, jam operasinya tidak sampai 24 jam, sehingga tidak banyak membutuhkan tenaga medis. Enny mengemukakan, idealnya poliklinik hanya membutuhkan seorang tenaga medis, dua orang perawat, dua orang bidan, dua petugas administrasi, dan dua petugas jaga malam. Menyinggung biaya bagi masyarakat yang periksa di poliklinik tersebut, Enny secara tegas mengatakan, tidak dipungut biaya alias gratis, karena sudah menjadi komitmen Pemkot Malang selama masih berstatus poliklinik. Sebelumnya Dinkes telah mengajukan sekitar 150 orang untuk direkrut menjadi pegawai negeri sipil (PNS) tenaga kesehatan, namun hingga saat ini belum ada jawaban dari Wali Kota Malang Peni Suparto. Sementara sebelumnya Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Malang Wahyu Santoso secara tegas mengatakan, sesuai kebijakan dari pemerintah pusat, tahun ini tidak ada perekrutan CPNS. "Karena tidak adanya perekrutan CPNS tahun ini, maka baru bisa dilakukan tahun depan termasuk untuk tenaga kesehatan yang bakal mengisi RSUD Kota Malang," katanya. RSUD Kota Malang dibangun di atas lahan seluas 5.000 meter persegi yang nantinya menjadi rujukan bagi pasien dari keluarga miskin (gakin), terutama yang tercantum dalam jaminan kesehatan daerah (jamkesda) yang dibiayai dari APBD.*(*)
RSUD Kota Malang Dialihkan Jadi Poliklinik Gratis
Rabu, 7 Desember 2011 10:23 WIB