Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo, Jawa Timur melakukan berbagai upaya konkrit bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar inflasi di kota setempat tetap terkendali menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.
"Berdasarkan sumber dari BPS, yang memberikan andil inflasi month to month terbesar di Kota Probolinggo adalah kelompok makanan,minuman dan tembakau," kata Pj Wali Kota Probolinggo Nurkholis dalam keterangan tertulis yang diterima di kota setempat, Rabu.
Menurut dia, upaya konkrit yang dilakukan Pemkot Probolinggo dalam penanganan inflasi daerah selama ini terus digencarkan di antaranya melalui pelaksanaan operasi pasar murah dan inspeksi mendadak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang.
"Selain itu juga dilakukan kerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran pasokan hingga melakukan gerakan menanam cabai. Dari berbagai upaya tersebut, inflasi di Kota Probolinggo tetap terkendali," tuturnya.
Inflasi bulan ke bulan (month to month) di Kota Probolinggo pada Februari 2024 tercatat sebesar 0,51 persen dan terjadi inflasi year on year sebesar 3,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,82.
Ia menjelaskan hal tersebut merupakan hasil sinergi anggota TPID yang solid, didukung berbagai program intensif dan terarah antar jajaran pemerintah daerah dan forkopimda dalam mengawal pengendalian inflasi.
"Sehingga pencapaian inflasi di Kota Probolinggo secara year on year (menjadi) tertinggi sekaligus terendah di Provinsi Jawa Timur," katanya.
Ia mengatakan TPID dan Forkopimda juga aktif dalam berkoordinasi yang tujuannya untuk mengetahui laju pertumbuhan perekonomian kota khususnya dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) tahun 2024.
"Hal itu sesuai dengan tema rapat yakni Memperkuat Sinergitas Mendukung Stabilitas Harga dan Ketersediaan Pasokan Komoditas Pangan Menjelang HKBN Hari Raya Idul Fitri 2024," katanya.
Nurkholis mengatakan bahwa pentingnya kesiapan Pemkot Probolinggo dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 2024 karena adanya peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat di momen itu perlu diantisipasi dengan baik, salah satu fokus utamanya adalah menjaga stabilitas harga pangan.
"Untuk itu diperlukan keterlibatan proaktif semua anggota TPID dan pemangku kepentingan terkait. Kerja sama itu penting untuk menjaga tata kelola harga pokok komoditas pangan dan memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat," ujarnya.
Ia berharap Kota Probolinggo ke depan dapat mengendalikan inflasi karena berkaitan dengan upaya pemerintah dalam memulihkan ekonomi pasca-pandemi, sehingga pihaknya mengajak masyarakat berbelanja bijak sampai dengan rencana program mudik gratis.