Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos SAR Trenggalek Jawa Timur berhasil mengevakuasi satu dari dua nelayan yang mengalami kecelakaan laut di lepas perairan Teluk Prigi, dalam kondisi meninggal diduga akibat kapal pecah terhempas pulau (batu) karang.
"Dalam kecelakaan laut ini korbannya ada dua orang. Satu pemilik sekaligus nahkoda kapal, ditemukan meninggal dunia. Dan satu korban lagi ABK ini hilang masih dalam proses pencarian," kata Koordinator Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza di Trenggalek, Rabu.
Pemilik sekaligus nahkoda kapal KMN SB Bharokah yang ditemukan meninggal dunia itu diidentifikasi bernama Kaseri (59), warga
RT-15/RW-03 Dusun Tambakan Desa Tasikmadu, sedangkan ABK yang masih dalam upaya pencarian bernama Suprayitno (46), warga RT-15/RW-03 Dusun Ketawang Desa Tasikmadu.
Keduanya merupakan warga Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.
Kedua nelayan itu dilaporkan berangkat melaut dari PPN Prigi pada Selasa (26/3) pukul 15.45 WIB.
Ketika memasuki perairan Karang Malang dan keluar Teluk Prigi sekitar pukul 16.30 WIB, kapal tiba-tiba mengalami kerusakan kemudi. Pemilik perahu pancing ulur itu sempat memberikan kabar kepada PPN Prigi.
"Korban sempat memberikan kabar kepada petugas pelabuhan saat mengalami kerusakan kemudi itu,” katanya.
Baca juga: Basarnas sisir Teluk Prigi cari jasad mengapung
Kerusakan kemudi akibat rusaknya mesin itu membuat kapal hilang kendali dan terombang ambing di lautan.
Ganasnya ombak di laut selatan membuat kapal itu terdampar di Karang Malang hingga membuat kapal pecah. Karang Malang itu ada di koordinat S8°20’4,2.2736” E 111°44’53.8944” Kabupaten Trenggalek.
Sore itu juga, sekitar pukul 17.15 WIB tim SAR Prigi bergegas menuju lokasi untuk proses evakuasi.
Tim berangkat dari PPN Prigi menggunakan KMN SB Baru.
Dalam proses evakuasi itu, tim hanya menemukan sang nahkoda, sementara ABK-nya belum ditemukan.
Sekitar pukul 20.00 WIB tim tiba di PPN Prigi dan langsung membawa jenazah korban ke Puskesmas Watulimo.
“Dari hasil visum korban murni kecelakaan laut,” kata Yoni.
Usai dari Puskesmas Watulimo, jenazah nelayan itu langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.
Sementara itu pencarian terhadap Suprayitno, ABK KMN Bharokah yang masih hilang itu dilanjutkan keesokan harinya karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan.
“Mohon doanya semoga segera ditemukan dengan selamat," katanya