Gresik (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Ikatan Keluarga Alumni SMP Negeri 1 Tambak, Bawean, Gresik Bahtiyar Efendi mengharapkan bantuan bagi warga terdampak dapat merata hingga ke wilayahnya, terutama terkait posko gempa.
"Terutama terkait posko gempa, diharapkan bisa didirikan juga di Kecamatan Tambak karena yang terdampak ini di dua kecamatan di Bawean," kata Bahtiyar di Bawean, Minggu.
Menurut pria yang juga menjadi Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang tersebut, hingga saat ini belum ada posko yang didirikan di Tambak.
"Dari pengamatan saya, saat berkeliling di wilayah Tambak, masih banyak warga yang mendirikan posko mandiri di dekat rumahnya masing-masing, belum ada Posko Gempa yang didirikan oleh pemerintah," ucapnya.
Namun, dirinya tetap tetap berterima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Penjabat (Pj) Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani yang telah berkunjung ke Bawean, sekaligus memberi bantuan dan memberikan kabar gembira bagi warga.
"Sayangnya belum sempat mampir ke wilayah Tambak, karena pada faktanya masyarakat Tambak juga ingin didatangi oleh para pejabat dari pemerintah pusat hingga daerah," ujarnya.
Bahtiyar menjelaskan, selain membutuhkan bantuan kemanusiaan para warga juga membutuhkan sosok yang dapat menenangkan di saat banyaknya informasi hoaks beredar.
"Saya harap ada dari pemerintah memberikan edukasi terkait banyaknya informasi hoaks yang beredar terkait bencana alam gempa ini," ucap Bahtiyar.
Selain itu, dirinya juga mengapresiasi atas bantuan rehabilitasi konstruksi bagi seluruh warga terdampak gempa yang terjadi di Bawean.
"Saya juga berterima kasih kepada pemerintah atas respon tanggap untuk memberi bantuan berupa rehabilitasi rumah yang rusak hingga Rp60 juta," tuturnya.