Seorang Bocah Diduga Tewas Tenggelam di Embung
Jumat, 2 Desember 2011 23:04 WIB
Magetan - Seorang bocah laki-laki berusia 14 tahun asal Kabupaten Magetan diduga tewas tenggelam di Embung Klumpit yang terletak di Desa Banyudono, Kecamatan Ngariboyo, Magetan, dan hingga berita ini diturunkan jasadnya belum ditemukan oleh tim SAR.
Bocah malang tersebut adalah Singgih Eko Prasetyo, warga Dusun Puntuk, Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo, yang tenggelam saat berenang dengan sejumlah temannya, Jumat.
Salah satu teman korban, Agus setiawan, kepada wartawan, mengatakan, rombongan temannya berjumlah tujuh orang. Mereka datang ke Embung Klumpit sekitar pukul 14.00 WIB. Ketujuh bocah tersebut adalah, Abit, David, Dwi, Alvian, Agus Setiawan, Iwan, serta korban.
"Tidak selang lama setelah itu, yakni sekitar pukul 14.30 WIB, Singgih, David, Abid, dan Dwi mengajak saya berenang. Namun saya menolaknya karena tidak bisa berenang," ujar Agus Setiawan di lokasi kejadian.
Mereka akhirnya berenang. Sekitar setengah jam setelah itu, Agus mendengar teman-temannya berteriak meminta tolong. Mereka berteriak jika Singgih telah tenggelam. Ketiga temannya yang ikut berenang telah berusaha menolong Singgih, namun tak berdaya karena korban sudah terlanjur tenggelam.
Warga yang mendengar teriakan para bocah tersebut, juga tidak dapat berbuat banyak. Hal ini karena embung yang memiliki panjang 100 meter dan lebar 50 meter ini, sangat dalam. Kedalaman embung bisa mencapai lebih dari tujuh meter, apalagi saat musim hujan seperti ini.
"Kami juga tidak berani memberikan pertolongan. Saat seperti air embung sedang penuh, kedalaman bisa mencapai enam hingga tujuh meter," ujar salah satu warga setempat yang melihat ke lokasi, Edi.
Demikian juga dengan anggota kepolisian setempat yang datang ke lokasi, tidak dapat berbuat banyak. Kapolsek Ngariboyo, AKP Sunarta, mengatakan minimnya peralatan untuk menyelam, membuat polisi belum dapat mencari korban.
"Kami tidak memiliki peralatan menyelam. Saat ini, kami menunggu tim dari Brimob Madiun untuk melakukan pencarian korban," ujar AKP Sunarta.
Sementara, pemilik warung di lokasi embung, Sulastri, mengatakan, sejak dibangun pada tahun 2000, jumlah korban yang tenggelam hingga saat ini sebanyak dua orang, termasuk Singgih.
"Seingat saya kejadiannya juga menimpa anak-anak. Kalau tidak salah anak sekolah dari SD di sekitar Ngariboyo sini yang kebetulan juga berasal dari dusun dan desa yang sama," ujar Sulastri.
Embung Klumpit selain dipergunakan untuk irigasi lahan pertanian, juga digunakan untuk areal pemancingan. Bahkan banyak warga desa sekitar yang datang untuk bermain atau rekreasi. Hingga Jumat malam sekitar pukul 21.30 WIB, tim SAR gabungan dari Brimob Madiun, Polres Magetan, dan warga masih melakukan pencarian korban.(*)